Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Sumbawa kembali ditemukan, termasuk varian Omicron. Terkait hal ini, Pemda setempat melalui Dinas Kesehatan (Dikes) terus melukan berbagai upaya penanganan.
Kepala Dikes Sumbawa melalui Kabid P3PL H. Sarip Hidayat., mengatakan, saat ini kasus aktif di Kabupaten Sumbawa sebanyak 20 kasus. Sembilan orang isolasi di rumah sakit dengan gejala ringan, sedangkan sisanya isolasi mandiri.
Terkait kembali ditekukan kasus terkonformasi positif termasuk adanya kasus omicron lanjutnya, telah diterbitkan Surat Edaran Bupati menindaklanjuti Inmengari nomor 07 tahun 2022 tentang penetapan Sumbawa PPKM level 2.
“Jadi saat ini sudah ada keluar edaran bupati acuan dari munculnya Inmendagri tanggal 1 Februari sumbawa masuk PPKM level 2. Dalam edaran itu ada pembatasan baik pembalajaran atau kegiatan esensial lainnya,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (08/02/2022) kemarin.
Lainnya, saat ini pihaknya tengah memperkuat akselerasi vaksinasi agar terbentuknya hard imunity. “Saat ini kita Sumbawa kita melihat walupun kasusnya muncul lagi, yang isolasi di rumah sakit tidak sebanyak sebelum vaksinasi, hanya bergejala ringan atau tidak bergejala dan bisa isoman. Itu adalah kelebihan setelah orang tervaskinasi,” jelasnya.
Kemudian sambungnya, mengoptimalkan penanganan melalui 3T yakni pemeriksaan dini (Testing), pelacakan (Tracing), dan perawatan (treatment).
“Jadi pada saat ini testing kita aman, sudah melakukan sesuai standar. Kemudian tracing ini yang membuat sumbawa naik jadi level 2 karena memang kalau ada kasus, teman-teman langsung melakukan tracing, 1 pasein minimal 15 itu butuh waktu. Itu yang membuat naik level karena ketika penetapan Inmendagri itu nerdasarkan evaluasi. Sementara tracing sedang berjalan akan tetap naik levelnya kecuali sudah tuntas 15 baru turun level. Kalau setiap hari ada kasus trus trasing masing berjalan maka belum bisa turun level, hasil tracing diupload ke aplikasi Si Lacak jadi terbaca oleh kementarian,” terangnya.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk jujur jika memang menjadi kontak erat pasien terkonfirmasi positif covid-19. “Kita harap kerjasama masyarakat, kerena kadang mereka tidak mau jujur pernah kontak erat dengan pasien,” pungkasnya. (KS/aly*)