Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Ketua DPRD Sumbawa menyoroti peristiwa laka lantas di Patung Kerbau di Jalan Garuda yang melibatkan Kapolsek Labuhan Badas, IPDA Degues Pandu Pandhadha. S.TR.K, Kamis (03/02/2022) malam kemarin.
Perwira Muda itu kemudian dinyatakan meningga dunia, Jumat (04/02/2022) dini hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa.
Atas peristiwa ini, Abdul Rafiq secara pribadi maupun kelembagaan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan KBO Satres Narkoba Polres Sumbawa itu.
“Kami turut beduka, mudahan ini peristiwa terakhir yang menimpah Kapolsek Badas kemarin kecelakaan di Patung Kerbau. Tentu musibah tidak bisa kita prediksi kapan datang,” ungkapnya kepada media ini sebelum melepas kontingen FASI di Kantor MUI Kabupeten Sumbawa, Jumat (04/02/2022) pagi.
Menurut Ketua Ikatan Keluarga Lombok Sumbawa (IKLS) ini, agar tidak tejadi lagi hal serupa yang memakan korban, Pemda perlu mengambil langkah-langkah antisipai. Ia melihat patung kerbau tersebut, selain tidak indah lagi kerena rusak, juga membahayakan pengguna jalan lantaran keberadaannya mempersempit jalan pasca pelebaran Jalan Garuda dan pembangunan Jembatan Pelempit.
“patung kerbau kalau saya melihat dari dua sisi, pertama dari sisi estetika sudah tidak indah lagi. Kedua dari sisi bahaya yang akan mengancam keselamatan pengendara. Sebagai pengguna jalan saya juga merasa terganggu karena jalan menyempit,” ungkapnya.
Dalam kontek ini lanjut Ketua DPC PDIP Sumbawa ini, tidak perlu saling menyalahkan. Yang terpeting adalah bagaimana agar segera mengambil langkah dan tindakan yang tepat.
“Kami jelas memberi atensi. Saya beharap kepada Pemerintah Daerah bagaimanapun caranya segera mengambil langkah-langkah. Kalau anggaran saya rasa tidak seberapa kita butuhkan untuk dibongkar,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Majelis Adat LATS, Syukri Rahmat S.Ag. Menurutnya, pemda tidak perlu menunggu lagi untuk melakukan pembongkaran terhadap patung tersebut. Ia mendorong agar Pemda segera berfikir dan mengkongritkan pembongkaran yang telah direncakan sebelumnya.
“Sapakat dengan tokoh yang lain dan Ketua DPRD untuk segera dikosongkan. Toh itu sudah rusak, sudah tidak sesuai dengan apa yang ada sejak awal. Jangan sampai kita menunggu ada korban lagi. Tidak ada pilihan lain segera saja. Sangat mendukung untuk segera ditangani. Ketika dibongkar tidak merubah apapun. Nanti bisa bangun kembali,” tandas ketua MUI Kabupaten Sumbawa ini usai mendampingi Ketua DPRD melepas kontingan FASI. (KS/aly)