Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Sumbawa semakin meluas. Dinas Pertanakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) setempat mecatat, pada 2021 ini telah terjadi 49 kasus gigitan dan tersebar di 14 Kecamatan. Bahkan terdapat korban gigitan meninggal dunia.
Merespon hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Abdul Rafiq mendorong instansi terkait untuk terus mendata populasi Hewan Penular Rebies (HPR) di seluruh kecamatan, terutama yang diternak oleh masyarakat. Sosialisasi juga harus lebih diintensifkan. Sehingga memudahkan dalam mengambil langkah penanganan ke depan.
“Jadi ketika masyarakat sudah diberikan pemahaman dan kita sudah mendapatkan data-data yang jelas dari semua kecamatan, saya yakin kita akan bisa menentukan langkah yang akan kita ambil selanjutnya. Apakah kita akan lakukan vaksinasi, eliminasi dan lainnya,” kata Rafiq.
Rafiq juga menegaskan siap mendukung terkait anggaran penanganan rabies ini. Karena menurutnya yang paling penting adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat.
“Kalau masalah angaran bukan masalah. Karena keselamatan masyarakat itu yang penting. Kami di DPR itu tidak pernah misalnya menolak anggaran-anggaran untuk kesehatan dan keselamatan masyarakat. Silahkan diajukan. Apa saja anggaran yang ingin direncakanan oleh teman dinas terkait, silahkan ajukan ke kami. Insya Allah Allah kami akan ACC anggaran itu. Nyawa dan keselamatan masyarakat itu yang penting,” tegasnya.
Pihaknya berharap kepada masyarakat pemilik anjing peliharaan agar tetap mematuhi imbauan pemerintah. Selain menjaga anjing peliharaannya dengan baik, juga dilakukan vaksinasi ke UPT Prokeswan terdekat. Hal ini untuk mencegah semakin meluasnya kasus rabies. Pihaknya juga turut berduka cita atas adanya warga yang meninggal dunia akibat gigitan anjing liar. Ke depannya pihaknya tetap mengatensi anggaran penanganan rabies ini.
“Saya mewakili lembaga menyampaikan duka cita yang mendalam bagi keluarga yang meninggal karena rabies ini. Dan Insya Allah ke depan peran lembaga akan lebih diatensi terkait dengan bagaimana kami akan menganggarkan. Sehingga kejadian-kejadian ini tidak terulang lagi. Karena ini pasti ada konsekuensi dengan anggaran,” pungkasnya.(KS/aly)