Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pembangunan dua blok pasar seketeng telah tuntas dikerjakan. Dua blok dimaksud adalah blok B dan C. Bangunan tersebut terbangun dengan kokoh dan megah.
Hal ini tergambar dari hasil pengecekan yang dilakukan Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, M.M ke lokasi pasar, Senin (24/02/2020) kemarin. Dalam pengecekan, Sekda didampingi Plt Kabag Humas, Arif Alamsyah, Kepala Bapenda, Jannatulfala, Kasat Pol PP, H. Sahabuddin dan sejumlah pejabat Bapenda lainnya.
Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, M.M, pembangunan dua blok itu dikerjakan oleh PT Citra Persada. Dengan anggaran senilai Rp 78 miliar. Sekda mengaku kagum dengan hasil pengerjaan pasar tersebut, cukup bagus dan layak. Keadaan fisik membuat Pasar Seketeng tidak hanya sebagai pusat perekonomian tempat penjual dan pembeli bertransaksi, tapi juga menjadi destinasi wisata.
“Dari sisi arsitekturnya cukup indah, beberapa fasilitas yang ada cukup mendukung. Jadi bisa menjadi tempat wisata,” ujarnya.
Melihat kondisi pasar seketeng saat ini kata Sekda, kesemrautan yang dulunya terjadi, dapat dipastikan tidak akan terjadi lagi. Sebab, pedagang ditempatkan sesuai dengan peruntukannya.
Misalnya, Pedagang pakaian dijadikan satu lokasi, demikian pedagang ikan, sayur, buah, dan lainnya. Kebersihan harus dijaga karena bak sampah termasuk IPAL pengelola air limbah akan tersedia. Karenanya akan ada tim yang mengatur penempatan mereka.
Ditempat yang sama, Kepala Bapenda Sumbawa, Jannatulfala menyampaikan, pasar seketeng saat ini telah lengkapi dengan fasilitas yang memadai. Seperti, kamar mandi, air bersihnya, saluran air kotor diolah di IPAL. Sistemnya pakai sistem Aerob dan fasilitas penunjang lainnya.
“Fasilitas-fasilitas selain kios dan lapak juga disiapkan kamar mandi, air bersihnya, saluran air kotor diolah di IPAL. Sistemnya pakai sistem Aerob. Jadi semua limbah dalam kolam penampungan diolah dalam tangki dengan sistem bakteri. Sehingga nanti hasilnya, air yang keluar sudah bersih dan sudah bisa diterima lingkungan. Artinya masuk dalam ambang batas toleransi. Bisa untuk cuci piring,” ungkapnya.
Lanjutnya, disiapkan juga sumberdaya listrik, Hydran, tempat bongkar muat barang dan lahan parkir yang bisa menampung 1.500 kendaraan roda dua dan 500-an roda. Karena bisa menggunakan semua sisi dari pasar untuk perparkiran. “Rekomendasi dari Andal Lalin ini yang kita gunakan untuk menata pengaturan lalulintas dan parkir. Ini sudah dianalisa, diteliti bagaimana pola pengelolaannya,” ujarnya.
Pintu masuk pasar pun bisa diakses dari empat sisi, yaitu utara, selatan, timur dan barat. Dengan demikian tidak ada lagi pedagang yang merasa di bagian belakang, karena semua merasa berada di depan.
Ditambahkan, untuk pembangunan Blok A, akan dilaksanakan sekitar April 2020. Dokumen untuk tender pun sudah masuk di ULP (Unit Layanan Pengadaan) dan tinggal menunggu pemenang yang diperkirakan Maret atau April 2020.
“Semoga proses ini lancar, sehingga pengerjaan Blok A senilai Rp 23 Miliar tuntas dalam waktu 6 bulan. Agar pada tahun ini kita targetkan para pedagang yang berjumlah 2.700 orang, dipindahkan dari Kerato ke Seketeng,” pungkasnya. (KS/aly)