Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Peresmian Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Minggu pagi (13/10) di Kampung Panca Warga Labuhan Sumbawa oleh Wakil Bupati Sumbawa didampingi oleh Rektor Universitas Samawa dan Manager Bagian Operasi Sistem Penyaluran PT. PLN Persero UPK Tambora, yang dihadiri oleh masyarakat mitra kerjasama, Ketua LPPM UNSA beserta jajaran, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Ketua Forum Desa Berdaya Propinsi NTB.
Program yang terselenggara atas kerjasama pihak Universitas Samawa dan PT PLN Persero ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, dengan beberapa kegiatan, yaitu meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah Rumah Tangga masyarakat Labuhan Sumbawa, kawasan rumah pangan lestari percontohan sebagai bagian pemanfaatan salah satu produk utama dari hasil pengelolaan sampah, yaitu pupuk kompos, dan kerajinan dari limbah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah menyampaikan bahwa sampah merupakan masalah besar, yang harus dihadapi bersama oleh seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan kerjasama UNSA dan PLN yang langsung di praktekkan akan membawa kemanfaatan bagi masyarakat dalam bidang lingkungan dan ketahanan pangan yang berkelanjutan melalui kawasan rumah pangan lestari.
Manager Bagian Operasi Sistem Penyaluran PT PLN Persero UPK Tambora Wahyu Utomo dalam sambutannya menyampaikan bahwa PT. PLN Persero UPK Tambora melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kepedulian sosial dan perhatian perusahaan terhadap terhadap isu-isu tentang lingkungan dan sosial yang berkembang di masyarakat.
“Semoga program pemberdayaan dapat mendorong tumbuhnya kesadaran sekaligus pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah,” ungkapnya.
Dr. Ieke Wulan Ayu, STP., M.Si selaku ketua LPPM Unsa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan terutama PT. PLN Persero UPK Tambora atas kepercayaan yang diberikan kepada UNSA, melalui program csr nya.
Kegiatan kerjasama ini merupakan hilirisasi dari kegiatan penelitian sebelumnya yaitu Social Mapping dan Need Assessment masyarakat di Desa Labuhan, sehingga setiap kegiatan yang dilaksanakan merupakan kegiatan prioritas yang telah di kaji sebelumnya.
“Saya berharap kegiatan yang di lakukan oleh tim dosen Unsa yang terdiri dari Yadi Hartono, M.Si, Rudi Masniadi, ME, dan Dwi Mardhia, M.Sc akan memberi manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, aman bagi lingkungan, dan menjadikan sampah sebagai sumberdaya bagi masyarakat, sehingga menjadi satu solusi dari permasalahan sampah di Kabupaten Sumbawa, dan mendukung program Propinsi NTB bebas sampah (Zero Waste) 2023”. Tukasnya.
Di waktu yang sama ketua tim pelaksana kegiatan Yadi Hartono, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan terdiri dari sosialisasi dengan memberikan pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan, kelembagaan, trik penjualan souvenir, pelatihan pemanfaatan sampah dengan metode takakura,yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah.
Dona Supriatna selaku ketua remaja masjid Pancawarga, menuturkan bahwa sangat berterimmakasih kepada UNSA dan PLN, berharap program yang banyak memiliki kemanfaatan dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih luas lagi, pengetahuan kami semakin bertambah tentang bagaimana mengolah sampah. Ibu Hadiahtollah, selaku ketua kelompok ibu-ibu dari RT 003 yang mendapat pelatihan pengolahan sampah dengan takakura, sangat senang mendapatkan pengetahuan.
“Kami lebih bersemangat menjaga lingkungan setelah lingkungan ini lebih berwarna, terutama bibit yang telah di bagi akan kami rawat karena sangat bermanfaat. saya mengucapkan terima kasih kepada UNSA dan PLN, dan berharap untuk mendapatkan pendampingan kedepannya untuk meningkatkan pengetahuan kami,” pungkasnya. (KS)