Mataram, KabarSumbawa.com – Perlu ada persamaan persepsi diantara seluruh pemangku kepentingan terkait indikator kemiskinan. Demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat dalam acara diskusi terbatas Bersama seluruh wakil kepala daerah se NTB yang diselenggarakan di ruang Pertemuan Kantor Harian Suara NTB. Kamis, 28 Februari 2019.
Lebih lanjut wakil bupati memaparkan kondisi kemiskinan di Kabupaten sumbawa barat. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS anfka kemiskinan di Kabupaten sumbawa Barat Pada tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni 1,79%. Penurunan ini termasuk tinggi, hampir mencapai 2%.
Pada tahun 2017 yang lalu Pemerintah KSB dari tingkat desa sampai Kabupaten telah melakukan verifikasi faktual jumlah masyarakat yang miskin berdasarkan indikator yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dengan menyisir seluruh masyarakat by name by address sehingga mendapatkan data riil masyarakat miskin di KSB hanya 3,32 persen dari jumlah penduduk, yakni sebanyak 1.586 KK atau 4.483 jiwa.
Warga miskin yang tersisa ini sudah dilakukan penanganan dengan memberikan santunan sebesar Rp. 250.000,- per kepala keluarga setiap bulannya ditambah lagi dengan program pemberdayaan lainnya seperti seperti Program Pariri dan Bariri, sehingga dengan demikian diharapkan jumlah masyarakat miskin akan terus menurun setiap tahunnya.
Wakil Gubernur NTB dalam closing statement menyampaikan bahwa untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan perlu sinergi dari seluruh pemangku kepentingan di kabupaten/kota seluruh NTB. Wagub juga menekankan kepada seluruh Wakil Kepala Daerah yang hadir dalam diskusi tersebut agar mendukung dan bersinergi dengan program-program dari Propinsi.(KS/yud)