Kabarsumbawa.com – Sedikitnya 300 santri dan tenaga pengajar dari Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, berkunjung ke atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Soeharso 990 di Pelabuhan Badas, Sabtu (08/09). KRI Soeharso 990, bersandar dalam misi Satuan Tugas Surya Bhaskara Jaya (Satgas BSJ), untuk mendukung Sail Indonesia Moyo-Tambora 2018. Pada kesempatan tersebut, santri turut didampingi oleh pendiri PMI Dea Malela, Prof. Dr. KH. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA., atau akrab di kenal Din Syamsuddin.
Diatas kapal, para santri yang mengaku pertama kali berada diatas armada kapal perang mengungkapkan kekagumannya terhadap KRI Soeharso. Santri juga mendapat pembekalan “Cinta Tanah Air” dan “Bhineka Tunggal Ika” dari perwira KRI Soeharso yang dipimpin Mayor Laut (P) Erich Mahardika, Perwira Dispen Armada 2, sebagai pembawa dan pengarah acara penerimaan santri.
Din Syamsuddin, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap KRI Soeharso 990, dan menyampaikan apresiasi telah memberikan kesempatan kepada santri untuk berkunjung. “Saya baru tahu TNI-AL memiliki kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit. Ini pengalaman bagi santri, agar semakin cinta tanah air,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi KRI Soeharso yang telah melakukan bhakti sosial dibanyak daerah. Termasuk beberapa waktu sebelumnya di Lombok Utara, dan di Kabupaten Sumbawa seperti Pulau Bungin, Pulau Moyo dan bersandar di Pelabuhan Badas, untuk memberikan pelayanan kesehtan seperti operasi katarak, operasi bibir sumbing, hernia, pelayanan KB dan khitan.
“Ini sungguh mulia. Maka tadi saya sampaikan kepada komandan. Kalau saya berfikir, Indonesia minimal miliki 6 kapal seperti ini. Untuk menjangkau pulau-pualau kecil yang tidak miliki lembaga kesehatan, dan daerah yang kekurangan tenaga medis. Kalau ada aporasi (Kegiatan, red) yang seperti ini akan sangat berguna,” imbuhnya. (Ks/Ms)