Kabarsumbawa.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa mengantisipasi adanya lonjakan permintaan air bersih dari berbagai desa di Kabupaten Sumbawa. Tahun sebelumnya, lonjakan permintaan air bersih terjadi September hingga Oktober.
“Kalau prediksi BMKG itu, kemarau akan berlangsung hingga Desember untuk tahun ini. Sekarang belum ada lonjakan permintaan. Sudah kita drop ke daerah-daerah langganan seperti daerah pesisir. Itu langganan,” kata Zainal Abidin, Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa, di ruang kerjanya, Selasa (07/08).
Diungkapkan, secara umum cuaca tidak dapat diprediksi secara akurat. Laporan dari berbagai kecamatan, beberapa hari lalu telah terjadi hujan dengan intennsitas rendah hingga sedang di Kecamatan Lantung, Moyo Hulu dan Kecamatan Alas.
“Otomatis ini akan membantu warga dalam hal air bersih. Air tanah atau sumur warga akan mulai terisi kembali,” jelasnya.
Ditegaskan, lonjakan permintaan air bersih biasanya terjadi sejak September hingga Oktober setiap tahunnya. “Sekarang baru Agustus. Kita antisipasi ada lonjakan permintaan air bersih. Kita akomodir lewat Apbd,” tegasnya.
Apabila permintaan air bersih nantinya melampaui anggaran yang disiapkan APBD, maka BPBD akan mengajukan permintaan ke provinsi maupun pemerintah pusat. “Pemerintah pusat juga tetap menyiapkan anggaran untuk bencana termasuk kesulitan air bersih. Sekarang pemerintah sedang fokus ke Lombok (Gempa, red),” katanya.
Ditambahkan, bantuan logistik maupun tim dari Kabupaten Sumbawa telah dikirim beberapa waktu lalu, termasuk tim medis dari DInas Kesehatan, dan tim evakuasi dari BPBD, beserta tiga tenda yang dapat menampung sekitar 300 pengungsi.
“Kita (Kabupaten Sumbawa) juga sedang menyiapkan bantuan logistik untuk korban gempa Lombok,” katanya. (ks/adm)