Kabarsumbawa.com – Posisi sejumlah bangunan kelas SDN Nijang Kecamatan Unter Iwes berada tepat di sisi dan sejajar dengan bahu jalan. Hal itu pun berdampak pada keselamatan siswa di sekolah setempat. Sehingga relokasi dibutuhkan untuk menciptakan sekolah yang betul-betul nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
“Kondisi SDN Nijang bersifat emergency harus dilakukan relokasi. Terkait teknisnya saat ini pihaknya sedang melakukan pengkajian,” ujar Kabid SD Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, Junaidi Latif, M.Pd seraya menambahkan pihaknya telah menurunkan tim, kasubag program, dan konsultan untuk melihat kelayakan lokasi yang tersedia.
“Nantinya kesimpulannya setelah ini. Saya menekankan selamatkan anak di SDN Nijang ini yang paling penting,” tambahnya.
Menurutnya, bangunan yang ada saat ini dikhawatirkan tidak bisa dipergunakan lagi dalam waktu dekat. Karena kondisi tanah di pinggir bangunan sangat menghawatirkan sekitar 10 cm dengan kusen jendela. Yang terpenting bagaimana caranya supaya bangunan cepat dipindahkan, karena sudah sangat tidak layak.
“Bagaiman biar cepat bisa dipindahkan, karena itu sudah sangat tidak layak. Pikiran kita sama bagaimana nasib anak bisa belajar, itu sudah tidak layak secara edukasi,” jelasnya
Kepala SDN Nijang, Mastampawan, S.Pd mengatakan kondisi sekolahnya dari segi lokasi sangatlah mengkhawatirkan. Karena bangunan sekolah dengan badan jalan sangat dekat. Saat hujan, air dari jalan turun dan menggenangi dasar pondasi. Sedangkan pondasinya sendiri jaraknya dekat dengan dinding sekolah. Sehingga dihawatirkan terjadi pengikisan yang mengkibatkan tembok roboh dan menimpa anak sekolah.
“Jadi kita hawatirkan akan terjadi pengikisan dan tembok akan roboh dan menimpa anak-anak,” imbuhnya.
Pihaknya saat ini tetap melakukan perbaikan dan pembenahan terhadap gedung sekolah setempat. Namun pihaknya khawatir, karena ada lima ruang kelas yang jaraknya dekat dengan jalan. Sementara kendaraan besar di jalan yang berada di belakang sekolah terus berlalu lalang. Makanya saat jam pelajaran, meja digeser ke tengah supaya tidak mepet dengan tembok. Selain itu siswa diminta tidak berada di ruang kelas saat jam istirahat. Bahkan untuk mengantisipasi lemparan batu yang terkena ban mobil, pihaknya membuat pagar khusus di pinggir jalan.
“Saya juga deg-degan di sini, anak anak kita tidak biarkan berdiam di kelas pada saat keluar main. Kalau batu sering kena jendela sampai pecah,” terangnya.
Pihaknya tetap berharap kepada pemerintah agar SDN Nijang ini menjadi perhatian khusus sebelum jatuh korban. Sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Ketua Komisi IV DPRD dan pihak Dinas Dikbud Sumbawa untuk memikirkan bagaimana kedepannya sekolah setempat. “Harapan kita segera ada tindakan,” harapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Sumbawa, Ida Rahayu, S.Ap yang ditemui di sekolah setempat mengaku sejak dulu ia sudah membangun komunikasi dengan eksekutif supaya SDN Nijang ini diprioritaskan supaya dilakukan relokasi. Pihak eksekutif pun sudah serius terhadap pengadaan tanah yang tidak jauh dari lokasi sekolah sekarang. Hanya saja hasil kajiannya saat itu belum tepat. Makanya ia berkoordinasi dengan Dinas Dikbud untuk melihat langsung lokasi. Dalam hal in, dengan kondisi sekarang SDN Nijang harus direlokasi. Tinggal mengecek apakah lahan yang dibeli pemerintah memungkinkan untuk tempat relokasi atau tidak.
“Sekarang kita lihat dulu kondisinya lahannya. Makanya saya berkoordinasi dengan Dikbud membawa konsultan untuk mengetahui apakah lahan itu layak atau tidak,” tandasnya. (ks/ote)