Kabarsumbawa.com – Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela akan memasuki tahun ajaran ke tiga dan telah memiliki santri sebanyak 272 orang, baik nasional maupun internasional. Ditargetkan, sebelum tahun ajaran ke-10, akan memiliki 3.000 santri, dengan rincian 1.500 santriwati dan 1.500 santriwan.
“Alhamdullilah mimip kami semua dapat terwujud. Jumlah santri hapir 300 orang, atau 272 orang. Dari NTB daerah lain, aceh, papua dan juga mancanegara. Dan 10 tahun akan datang tiga ribu santri,” kata Din Syamsuddin, pendiri PMI Dea Malela, di PMI Dea Malela, Senin (29/07).
diungkapkan, dua tahun lalu, PMI Dea Malela menerima dan memberikan bea siswa kepada sedikitnya 26 santri dari berbagai negara antara lain, Timor Leste, Thailan, Kamboja, Vietnam dan Russia. Dan tahun ini akan menerima sekitar 22 orang santri berasal dari negara tersebut ditambah Tiongkok dan negara lainnya.
“Tahun ini 22 santri luar negeri, dari negeri tadi. Santri dari Tiongkok, masih terkendala paspor. Dan 3.000 keturunan Dea Malela di Afrika Selatan sana, tertarik untuk datang belajar,” jelasnya.
Dijelaskan, PMI Dea Malela berdiri dari dukungan semua pihak baik instansi maupun pribadi berupa sarana dan prasarana. “Meski pesantren ini berada di dusun pamangong, tapi para penghuninya bermimpi untuk ikut mengubah dunia. Maka tag line yang dikeolola oleh santri kami, dea male from a vilage to the world. Kami hanya bermodal cita-cita dan keinginan, sarana dan prasarananya dukungan dari semua pihak,” jelasnya.
Dikatakan, Dea Malela mendidik santri tidak menjadi ulama dalam artian klasik, atau hanya menguasai ilmu Fiqih atau ilmu agama semata. Namun diajarkan untuk menguasai Ilmu Fiqib, yakni Fisika, Qimia dan Biologi.
“Maka ekspremien ilmu agama dan imlu umum diintegrasikan. Disini anak bangsa indonesia dididik siap beranding dipentas dunia,” jelasnya. (ks/adm)