Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com –
Sebelumnya, pengerjaan sambungan jalan Samota Km 11 sempat tertunda karena jalur pengerjaan proyek ditanami jagung oleh masyarakat. Namun sejak 1 April lalu, pengerjaan sambungan jalan tersebut telah dikerjakan.
“Informasi dari camat (Moyo Utara) jagung itu sudah dipanen. Artinya sesuai kesepakatan kemarin, jalan itu harus sudah dikerjakan tanggal 1 April lalu. Dan informasi dari camat juga sudah dikerjakan,” kata Muhammad Ikhsan, Assisten Kesra dan Pemerintahan Setda Sumbawa, di ruang kerjanya Selasa (10/04).
Menurutnya, sembungan jalan tersebut akan dikerjakan sepanjang 3.500 meter, dengan lebar lahan jalan 30 meter. “Artinya, itu sekitar 18 hektar areal jagung itu akan menjadi jalan. Sehingga waktu itu, ada permohonan dari petani untuk menunda pengerjaan dan kita sepakati, berikan waktu kepada petani hingga 31 Maret untuk memanen jagung,” jelasnya.
Diungkapkan, penundaan waktu tersebut mempertimbangkan kerugian yang akan dialami petani dan juga mempertimbangkan kerugian yang dialami Satker Pelaksana Jalan Nasional atau kontraktor. Sebab, telah dilakukan penandatanganan kontrak terkait pengerjaan jalan tersebut.
“Kalau harga jagung itu Rp 3.000 per kilogram, dan satu hektar itu bisa menghasilkan 8 ton maka akan ada Rp 24 juta per hektar,” tegasnya.
Dikatakan, sehingga pertimbangan tersebut yang menjadi dasar toleransi yang diberikan kepada petani jagung untuk memanen jagung. Meskipun waktu hingga 31 Maret tersebut dianggap belum cukup untuk memanen agar menghasilkan jagung dengan kualitas maksimal.
“Meskipun harganya agak dibawah standart, tapi petani tidak terlalu rugi,” ungkapnya. (ks/adm)