Sumbawa Besar, Kabarsumbawa. – Sebagai bentuk keperihatinan terhadap kondisi Negara, Komite pimpinan Kabupaten Partai Rakyat Demokratis (KPK PRD) bersama STN dan LMND Sumbawa menggelar aksi turun kejalan “Posko kemenangan pancasila”, Rabu (14/2/2018).
Masa aksi berkumpul di Jam gadang Jln Hasanuddin, menolak Pencabuta Subsidi dan impor Pangan : Beras, jagung dan garam.
Koordinator Aksi Roni Septian BK Menyampaikan kepada kabar sumbawa Bahwa kebijakan pemerintah tidak pro rakyat dengan semakin tinggi harga kebutuhan pokok, salah satunya yaitu dicabutnya Subsidi BBM, Listrik, Gas Elpiji. , perlu di ingat subsidi merupakan stimulasi bagi ekonomi kerakyatan.
“Sekarang kita import 500. 000 ton beras, 171.000 ton jagung dan 3.700.000 ribu ton garam yang tentunya akan merusak harga beras, jagung dan garam lokal kita, Padahal kita merupakan negara maritim dan agraris”, Paparnya
Lanjutnya, Tahun 2018 sumbawa menargetkan 2 juta Ton hasil Jagung tentunya membuat permasalahan yang tak ter elakkan dari kelangkaan pupuk, kerusakan lingkungan, dan menyempitnya kandang ternak kolektif (LAR).
“Di sektor pendidikan tidak kalah parahnya, di izinkannya 10 universitas asing ke Indonesia adalah tindakan yang ugal-ugalan, pendidikan bukan sekedar prestise biasa dan keuntungan semata tapi masalah pembangunan karakter anak bangsa”, Ujarnya.
Dalam hal ini Posko kemenangan pancasila menuntut: 1)Turunkan harga kebutuhan dasar rakyat, 2) Tolak import beras, jagung dan garam dengan cara tentukan harga pokok pembelian (HPP) yang menguntungkan petani, tentukan zona kawasan jagung yang tidak mengganggu mata air, hutan dan kandang ternak kolektif /lar. Ambil Ali lahan terlantar untuk industriliasasi garam lokal dan masipkan kampanye garam lokal. 3)Tolak liberalisasi dan komersialisasi pendidikan. 4) Tolak pencabutan subsidi listrik, gas elpiji, bbm. 5) Awasi distribusi pupuk, bubarkan kelompok tani fikitif. (KS/AJI)