Kabarsumbawa.com – Menindaklanjuti kesepakatan kerjasama Pengembangan Pemanfaatan Limbah Jagung dan Pembangunan Pabrik Pelet Kayu Serta Budidaya Tanaman Energi (Kaliandra, Gamal) Di Desa, Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi, Senin (12/2/2018) Bupati Sumbawa H. M. Husni Djibril, B.Sc mengadakan kunjungan kerja ke Kementerian Desa dan PDTT RI.
Didampingi oleh Ketua DPRD Sumbawa L. Budi Suryata, Sekda Sumbawa H. Rasyidi dan Kepala Dinas PMPTSP Sumbawa H. Sahril, kedatangan Bupati Sumbawa disambut oleh Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi DR. Ir. H. M. Nurdin, MA beserta jajarannya di Kantor Kemendes PDTT, Kalibata Jakarta Selatan. Turut hadir pula pada kesempatan tersebut para investor dari PT. Alam Bumi Cemerlang dan Gimco Co.,Ltd.
Pada pertemuan kali ini, selain menandatangani kerjasama Pengembangan Pemanfaatan Limbah Jagung dan Pembangunan Pabrik Pelet Kayu Serta Budidaya Tanaman Energi (Kaliandra, Gamal) Di Desa, Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi, juga membahas kelanjutan rencana pelaksanaan investasi program di Kabupaten Sumbawa.
Dalam sambutannya, Bupati Sumbawa menyampaikan apresiasi kepada para investor atas rencana investasinya di Kabupaten Sumbawa. Selain itu juga Bupati menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kemendes PDTT atas dukungan program bagi kelangsungan investasi di Kabupaten Sumbawa.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemendes PDTT, khususnya Pak Menteri dan Pak Dirjen yang juga turut serta mendukung rencana investasi di wilayah kami ini” ujar Bupati.
Bupati menambahkan bahwa Kabupaten Sumbawa saat ini sedang berupaya meningkatkan hasil produksi jagung menjadi salah satu komoditas unggulan utama melalui program “Pengembangan Produksi Satu Juta Ton Jagung Per Tahun”.
Bupati berharap dengan senang hati dan tangan terbuka agar investasi yang telah direncanakan benar-benar dapat terealisasi dengan baik dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, namun tetap melalui koridor dan norma-norma hukum yang berlaku.
“Saya bersama Wakil Bupati berharap agar program ini tidak hanya sebatas MoU, namun dapat terealisasi dengan sungguh-sungguh sehingga output terakhir adalah kesejahteraan masyarakat Sumbawa khususnya di kawasan transmigrasi” harap Bupati.
Untuk itu, selanjutnya Bupati mengharapkan adanya kajian awal yang dapat memaparkan bentuk dan pola pelaksanaan investasi, rencana kerja dan rencana aksi melalui penyusunan Studi Kelayakan (Fiasibility Study) baik kelayakan secara teknis, ekonomis dan social. Sehingga kedepan dapat dinilai sekaligus menjadi preferensi pengambilan kebijakan yang tepat atas rencana investasi ini.
Bupati memaparkan bahwa saat ini Kabupaten Sumbawa sedang menggalakkan program GemaJipi yaitu program integrasi produksi jagung dengan peternakan sapi, dimana ampas jagung diharapkan dapat menjadi bagian dari pakan sapi.
“Penting kami sampaikan hal ini, sehingga investasi ini tidak overlapping dengan program yang ada. Bahkan justru sebaliknya akan saling bersinergi, saling mensupport, sehingga akan lebih banyak manfaat yang akan didapat oleh semua pihak khususnya masyarakat kami di Kabupaten Sumbawa” tegas Bupati.
Untuk mendukung rencana investasi besar ini, Kabupaten Sumbawa memiliki pelabuhan bongkar muat yaitu Pelabuhan Badas dengan kapasitas kapal angkut mencapai 10.000 Ton.
Bupati menambahkan bahwa saat ini Pemkab Sumbawa tengah memperjuangkan kepada pemerintah pusat Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat yang kapasitasnya jauh lebih besar dari Pelabuhan Badas, yaitu di Teluk Santong Kecamatan Plampang yang letaknya tidak terlalu jauh dengan KTM Labangka sebagai lokasi program.
“Mengingat strategisnya investasi ini, serta pentingnya keberadaan Pelabuhan Teluk Santong dalam menunjang kelangsungan investasi serta peningkatan perekonomian di Kabupaten Sumbawa, pada kesempatan ini Saya mohon juga dukungan dari Pak Menteri dan Pak Dirjen” ujar Bupati.
Selain daya dukung tersebut, Bupati juga memaparkan penyaluran Kredit Sahabat guna membantu petani miskin khususnya petani jagung dari sisi permodalan serta terbebas dari rentenir.
Bupati juga menyinggung masalah aksesbilitas ke daerah terpencil dan terisolir, khususnya infrastruktur jalan yang masih minim termasuk ke daerah transmigrasi yaitu di Lunyuk dan Labangka. Selama 2 tahun terakhir Pemerintah Daerah terus melakukan upaya pembangunan jalan baru dan peningkatan kondisi jalan yang ada dari dan menuju ke kawasan perdesaan yang terpencil.
Selanjutnya, menanggapi keseriusan Bupati Sumbawa, sebelum memaparkan presentasi Pengembangan PRUKADES (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) melalui Kemitraan Di Kawasan Transmigrasi Labangka Kabupaten Sumbawa NTB, Dirjen PKTrans langsung memerintahkan jajarannya untuk proaktif berkoordinasi dan bersinergi di lapangan bersama Pemda Sumbawa dan investor.
“Investasi ini atau proyek ini adalah program satu-satunya bahkan yang pertama berbasis transmigrasi di Indonesia, dan menjadi salah satu perhatian utama Bapak Presiden” ujar Dirjen. Disampaikan pula oleh Dirjen PKTrans bahwa Menteri Desa PDTT akan berupaya mengajak Presiden Jokowi untuk meresmikan program ini di Labangka setelah dinyatakan visibel.
Dirjen melanjutkan, bahwa program ini menjadi special karena dapat diintegrasikan dengan Program GemaJipi Kabupaten Sumbawa. Proyeksi kedepan bahwa kuantitas jagung akan dapat ditingkatkan mengingat lahan HPL yang selama ini tidak terkelola akan digarap kembali.
Dalam paparannya, Dirjen menguraikan bahwa budidaya Tanaman Energi (tanaman kaliandra dan gamal) memberikan manfaat yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat dari usaha budidaya, meningkatkan peluang kerja, memenuhi kebutuhan energi local melalui energy terbarukan, dan membantu mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca.
Pabrik Wood Pellet dapat mengolah bahan baku dari kayu Kaliandra serta Limbah Jagung yang selama ini diproduksi oleh masyarakat. Rencana kerja dan bisnis proses akan disajikan secara detil setelah proses Pra Studi Kelayakan.
Pra Studi Kelayakan akan dilaksanakan mulai Bulan Maret sampai Juni 2018. Selanjutnya jika memenuhi kondisi yang diharapkan akan dilanjutkan kepada Studi Kelayakan mulai bulan Juli sampai Desember 2018. Pada tahun 2019 sampai 2020 adalah tahap pembangunan, dan dari tahun 2020 dan seterusnya adalah tahap produksi. (ra/mckabsumbawa).