Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) Jum’at malam (16/12/2016), menggelar kegiatan Muzakarah Rea Tahun 2016. Muzakarah Rea ini merupakan forum permusyawaratan tertinggi di LATS, yang digelar satu kali dalam 5 tahun. Tujuannya untuk mengevaluasi kinerja selama 5 tahun kepengurusan LATS, kemudian menyusun program kerja 5 tahun ke depan, penyempurnaan AD/ART, serta beberapa rekomendasi yang bersifat internal maupun eksternal.
Hal ini disampaikan Sekretaris Lembaga Adat Tana Samawa, Syukri Rahmat, S. Ag kepada Kabar Sumbawa disela persiapan kegiatan Muzakara Rea yang dilaksanakan di Istana Dalam Loka Sumbawa Besar.
Syukri mengakui, bahwa esksitensi LATS selama satu periode kepengurusan, belum mampu menjawab berbagai persoalan, yang sejatinya menjadi espektasi (harapan) seluruh masyarakat Sumbawa.
“Ini sangat luar biasa dan ini kami akui, namun selama rentang waktu 5 tahun tersebut, beberapa kegiatan sudah kami laksanakan, seperti usulan pergantian nama Bandara, dari sebelumya bernama Bandara Barang Biji menjadi Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin. Ini adalah salah satunya,” ujar Syukri.
Selain itu. LATS juga telah menggelar beberapa kegiatan, seperti cerdas cermat bahasa dan sejarah, lomba membuat male’ bagi pelajar, melakukan pengkajian tentang standarisasi pakaian adat Samawa dan pembuatan Kamus Standar Samawa.
“Kamus tersebut belum bisa diterbitkan karena terkendala anggaran,” ungkapnya.
Dikatakan, pada Tahun 2012 Ia bersama Sultan Sumbawa ikut menghandiri kegiatan Kesultanan dan Kerajaan seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada kegiatan Lomba Karya Cipta Seni Keraton di TMMI, yang diikuti oleh 17 keraton dan kesultanan seluruh Indonesia. Termasuk aktif menjadi pembicara dan peserta dalam kegiatan seminar, baik skala lokal, regional maupun nasional. Selain itu bersama-sama keluarga Sultan dan ahli waris menjaga peninggalan pusaka Kesultanan Sumbawa, yang hari ini masih tersimpan dengan baik di Istana Bala Kuning.
Hal lain yang juga dilaksanakan adalah menyusun ulang silsilah Kesultanan Sumbawa, serta melengkapi beberapa koleksi foto Istana Dalam Loka dengan dengan foto-foto sejarah Kesultanan Sumbawa serta hal-hal lainnya.
“Apa yang sudah dilakukan LATS selama 5 tahun, diakui belum mampu seluruhnya menjawab apa yang menjadi espektasi dan harapan masyarakat, sehingga melalui Muzakarah Rea yang dilaksanakan tahun ini akan ada masukan-masukan yang konstruktif yang sifatnya membangun, tentu sesuai dengan Adab dan Edab Kita Tau Samawa. Semangatnya adalah dalam rangka bagaimana kita berusaha membawa LATS ke arah yang lebih maju sesuai dengan tujuan dan fungsi yang diemban oleh LATS itu sendiri, bagaimana membawa Sumbawa untuk lebih maju dan lebih baik. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut tentu kami tidak bisa berjalan sendiri, namun komitmen LATS adalah bagimana bisa berjalan bersama pemerintah dan bersinergi,” tandas Syukri.
Peserta yang akan hadir dalam Muzakara Rea adalah para pengurus LATS dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa, 8 kecamatan Kabupaten Sumbawan Barat serta tokoh-tokoh Sumbawa yang ada di luar daerah.
“Sejauh ini sudah hadir tokoh-tokoh Sumbawa dari Makasar, Bandung. Yogyakarta, Jakarta, Mataram kemudian juga akan diiisi dengan diskusi panel dengan menghadirkan pembicara Taufik Rahzaen, KH. Zulkifili Muhadli, Dr. Zuliflimansyah, serta tokoh-tokoh lainnya. Kehadiran tokoh-tokoh ini diharapkan mampu memberikan pencerahan dan wawasan kepada masyarakat dan para peserta Muzakarah Rea. Mudah-mudahan apa yang menjadi hajat kita bisa tercapai, apa yang telah dirumuskan dalam program kerja bisa diwujudkan oleh pengurus yang akan datang, karena kami juga akan melaksanakan proses pemilihan pengurus baru di dua kabupaten yakni Sumbawa dan KSB,” pungkasnya. (KS/001)