
Kasat Reskrim Polres Sumbawa
Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Misteri Kematian Supri Haryanto (50) pegawai Kementrian PU yang ditemukan meninggal dunia dalam kodisi terbakar setahun yang lalu mulai terkuak. PNS asal Kelurahan Lempeh, Kecamatan Sumbawa tersebut, dari hasil Otopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik Polda NTB beberapa waktu lalu keras korban dibunuh sebelum di bakar. Kasat Reskrim Polres Sumbawa, AKP Yusuf Tauziri, SIK yang dikonfirmasi Sabtu (5/11/16) lalu menyampaikan, dari hasil otopsi yang dilakukan dokter forensik Polda NTB dimana Hasilnya, korban dibunuh sebelum dibakar itu Terbukti dengan ditemukannya tiga bekas luka bacokan dipinggang dan luka tusukan dibagian rusuk korban.
Dijelaskannya, dalam penanganan kasus tersebut, sebelumnya pihaknya sudah melakukan olah TKP didua lokasi seperti, TKP tempat ditemukan mayat korban dan TKP tempat ditemukannya helm korban. Dan untuk lokasi tempat ditemukannya mayat korban diduga bukanlah lokasi eksekusi. Akan Tetapi diduga lokasi eksekusi yakni tempat ditemukannya helm korban, 300 meter menuju Sumbawa dari arah Lunyuk. Akan tetapi pihaknya belum bisa memastikan jumlah TKP. Karena tidak menutup mkemungkinan bisa lebih dari dua TKP, “Ungkapnya”.
Sementara Menegenai orang yang dicurigai sebegai pelakunya, pihaknya belum bisa menyampaikan secara gamblang.mengingat hal tersebut berkaitan dengan kepentingan penyidikan. Adapun rencana selanjutnya, yakni melakukan olah TKP kembali. Serta melakukan pemeriksaan terhadap para saksi untuk dimintai keterangan.
Untuk diketahui, Supri Haryanto (50) PNS yang tinggal di Gang Pendidikan, Kelurahan Lempeh, Sumbawa ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbakar pada 7 Oktober 2015 lalu. Dimana jasadnya ditemukan di lokasi Kokar Tempoa, Dusun Lamurung, Kecamatan Lenangguar. Sebelum meninggal, dirinya yang merupakan pegawai Kementrian PU ini sempat menghilang selama lima hari. Pamit untuk melakukan survei dan mengawasi proyek hotmik di wilayah Kecamatan Lunyuk.
Dalam upaya menguak sebab akibat kematian korban, Beberapa waktu yang lalu, pihak kepolisian atas persetujuan keluarga korban dan dibantu dari tim Dokkes Polda NTB dan di back up Bagian Wasidik melakukan pembongkaran kubur korban untuk keperluan otopsi terhadap jenazah korban.(KS/OO2)