Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa-Dalam upaya meningkatkan kemampuan dan skill para tenaga bidan baik yang berada di desa maupun di puskesmas dalam memberikan pelayanan khususnya kontrasepsi bagi pasien, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa memberikan pelatihan teknologi kontrasepsi update yang diikuti oleh 15 bidan dari 14 puskesmas se Kabupaten Sumbawa. Pelatihan bidan ini merupakan pelatihan yang terakreditasi, mengingat para bidan dilatih langsung oleh dua orang pelatih atau Master Of Trainer dari Provinsi.
Dalam pelatihan tersebut, para bidan selain mendapat materi atau bimbingan dari pelatih tingkat provinsi, juga dilatih oleh 7 orang tim fasilitator tingkat kabupaten yang sebelumnya telah mengikuti Training of Trainer (TOT) di Mataram.
Terkait kegiatan tersebut, Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Bidang Kesehatan Keluarga, Dikes sumbawa, Nur Atika, S.ST mengatakan, pelatihan tersebut diadakan selain meningkatkan kemampuan para bidan dalam memberkan pelayanan, juga diharapkan adanya penambahan jumlah bidan yang telah mengikuti pelatihan hingga mencapai diatas 20 persen. Mengingat bidan yang mengikuti pelatihan ini baru berkisar 18 persen dari jumlah bidan yang ada.
Dikatakan, adanya pelatihan tersebut di Kabupaten Sumbawa diharapkan anggaran yang minim dapat di optimalkan lagi, mengingat sebelumnya pelatihan yang sama juga pernah dilaksanakan di Mataram. Hal tersebut tentutunya mengunakan anggaran yang besar bagi peserta. Ia juga menilai kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan cakupan Metode Konstrasepsi Jangka Panjang (MKJP) terutama IUD dan Implan mengingat angka MKJP ke depan akan mengalami peningkatan.
Lebih jauh dijelaskannya, untuk diketahui, angka MKJP ditargetkan mencapai 60 persen dan yang sudah dilakukan masih sekitar 40 persen. Maka kedepan jika jumlah bidan yang terlatih makin bertambah, maka jumlah cakupan tersebut dapat tepenuhi. Sementara terkait lama pelatihan tersebut, menurutnya hanya berlangsung lima hari saja yang dimulai dari 25 hingga 29 Juli 2016. Dimana pesrta akan mendapat materi dalam kelas empat hari dan di lapangan satu hari.
Sedangkan untuk peserta sendiri, kebanyakan bidan yang sudah praktik, akan tetapi mereka nantinya dalam praktik juga dilengkapi dengan sertifikat legalitas.legalitas sangat penting didapat, mengingat saat memberikan pelayanan jika terjadi gugatan hukum, maka sertifikat tersebut akan sangat membantu. Untuk diketahui Sejauh ini sudah 116 Bidan yang sudah mengikuti pelatihan tersebut dan akan terus ditambah, tentunya disesuaikan dengan anggaran APBD dan ditambah juga dengan pelatihan yang sama dengan mengunakan anggaran APBD Propinsi.adapun materi dalam Pelatihan tersebut seperti, menyajikan materi konseling, pencegahan infeksi, teori alat kontrasepsi dalam lahir (AKDR), implan, hormonal, kontrasepsi mantap, barier (sama dengan kondom) dan spermatisida, mal, dan KB pasca salin.(KS/002)