Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa–Bocah berusia sekitar 11 tahun ditemukan beberapa wartawan yang sedang meliput, tertidur di salah satu sudut Taman Kota samping Kantor Bupati Sumbawa, Sabtu (16/7/2016). Kondisi bocah tersebut sungguh memprihatinkan, selain baju dan celananya basah dan tanpa menggunakan alas kaki, bocah yang belakangan diketahui bernama Rian ini dalam kondisi menggigil. Yang menarik perhatian, di celana bagian belakang terdapat bercak darah dan di dekatnya terdapat sebotol air mineral juga sebungkus nasi yang belum disentuh.
Jim Sujiman dari Metro TV didampingi Randy Pratama (Radar Sumbawa) Yudi Saptono (Khabar Sumbawa) dan Zainuddin dari Samawa Rea mencoba membangunkan bocah itu untuk menanyakan perihal identitasnya. Namun anak malang itu tidak bergeming. Akhirnya diputuskan untuk menghubungi Ustadz Faisal Salim—Ketua PD Muhammadiyah Sumbawa sekaligus pembina Panti Asuhan setempat. Sebab saat itu Kantor Dinas Sosial tidak buka karena hari libur (Hari Minggu). Setelah menceritakan sedikit kondisi Rian, Ustadz Faizal langsung memutuskan untuk menghubungi dr. Abadi—seorang dokter muda yang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Benar saja, tanpa menunggu waktu yang lama, dokter ganteng yang masih lajang ini tiba menggunakan mobil Fortunernya.Setelah memeriksa sejenak, dokter tersebut membawa Rian ke IGD RSUD Sumbawa untuk mendapat penanganan medis secara intensif.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata selain kondisinya yang tak terurus, Rian juga menderita cacat fisik. Tulang bagian pinggul sebelah kirinya tidak rata sehingga jalannya pincang seperti penderita polio. Rian juga dibawa ke RSUD dalam keadaan bugil karena baju dan celananya basah diduga terkena air dan embun setelah tertidur di tempat terbuka sejak malam hingga pagi harinya. Dr Abadi pun menyempatkan diri singgah di toko baju membeli satu stel pakaian untuk dikenakan Rian.
Kabid Pelayanan RSUD Sumbawa, dr Putu Purnama menjelaskan, hasil pemeriksaan kondisinya stabil dan normal. Bercak darah yang terdapat di celananya bukan akibat dari adanya kekerasan seksual ataupun kekerasan fisik lainnya, melainkan darah luka akibat gatal-gatal. “Jadi hanya diobservasi dan tidak dirawat inap,” kata Dokter Putu.
Penanganan terhadap Rian terjawab setelah wartawan menghubungi Fatriatul S.Pd dari P2TP2A dan LK3 Sumbawa. Praktisi masalah perempuan dan anak ini tiba di RSUD untuk menjemput Rian. Mengingat Kantor Dinas Sosial Sumbawa tutup, untuk sementara Rian dititipkan di Panti Asuhan Muhammadiyah. Rencananya Rian akan dibawa ke Kabupaten Dompu daerah asalnya untuk diserahkan kepada kedua orangnya yang tinggal di Calabai.(KS/YD)