Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Guna mendukung program pemerintah meningkatkan swasembada pangan, Tahun 2016 ini Kabupaten Sumbawa mendapatkan program perluasan areal tanam seluas 4000 hektar dan pengembangan jaringan irigasi seluas 4650 hektar. Dengan total dana mencapai Rp 80 Miliar. Adanya program ini selain untuk mendukung ketersediaan pangan nasional diharapkan juga akan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Bupati Sumbawa, H Husni Jibril BSc mengatakan, Kabupaten Sumbawa merupakan daerah yang paling cocok untuk bercocok tanam, selain lahannya masih luas juga karena 63 persen penduduk di Kabupaten Sumbawa menggantungkan hidup dari hasil pertanian. Hajad dari adanya program pemerintah pusat melalui cetak sawah baru dan pengembangan jaringan irigasi ini adalah mencapai swasembada pangan khususnya beras. Adanya alih fungsi lahan produktif juga merupakan sebuah hambatan, namun dengan program cetak sawah baru dapat mengatasi hal itu.
Selain permasalahan alih fungsi lahan kata Bupati, persoalan lain yang masih menjadi hambatan adalah saluran irigasi yang masih belum sempurna, sehingga di beberapa tempat hasil panennya hanya satu kali dalam setahun. Agar program ini sukses petugas penyuluh lapangan juga diminta untuk berperan aktif, juga masyarakat petani yang harus merubah pola piker dengan menjujung tinggi azas kebersamaan dan kegotong royongan. Sebab bentuk bantuan yang diberikan pemerintah akan dikucurkan melalui ketua kelompok yang kemudian didistribusikan kepada anggotanya masing-masing.”Kami berharap program ini benar-benar dapat dimanfaatkan oleh petani, dan pengawasan tetap akan dilakukan,” ujar Bupati.
Kepala Program Cetak Sawah Baru NTB, Kol. CZI. Ita Jayadi menjelaskan, dari 9000 hektar program cetak sawah baru di NTB, Kabupaten Sumbawa seluas 4000 hektar sedangkan Kabupaten Bima seluas 5500 hektar dan Kabupaten Sumbawa Barat seluas 500 hektar. Dibandingkan dengan kabupaten lainnya Sumbawa termasuk lebih baik yang menjadi kendala adalah ketersediaan sumber air. Sejauh ini dari target 4000 hektar di Sumbawa yang dikerjakan baru mencapai 1300 hektar, Kabupaten Bima dari target 5000 hektar baru dikerjakan seluas 2500 hektar, sedangkan Kabupaten Sumbawa Barat sudah selesai 50 persen atau luasannya mencapai 250 hektar.
Sementara itu Dandim 1607 Sumbawa, Letkol. Inf. Agus Supriyanto menyatakan, program swasembada pangan merupakan tujuan dari pemerintah untuk segera lepas landas dari masalah kekurangan pangan. TNI dalam hal ini melaksanakan perintah dan telah menggelar rapat koordinasi tentang penyerapan gabah. “Percuma saja berbicara masalah cetak sawah baru kalu serapannya sendiri kurang maksimal,” tegas Dandim.
Ditambahkan, fakta yang terjadi Kabupaten Sumbawa merupakan daerah surplus beras, apalagi dengan adanya program ini hasil penen tentunya akan lebih meningkat. Yang menjadi persoalan adalah tingkat penyerapan gabah yang perlu dioptimalkan. Jangan lagi terjadi banyak gabah dikrim keluar wilayah kabupaten Sumbawa. Persoalan lain ketika irigasi tersiernya diperbaiki saluran sekunder dan primernya justru tidak berfungsi dan bermasalah karena kekurangan air. (KS/YD)