Barapan Kebo, Event Tradisional Para Sandro

Date:

kabarsumbawa.com – Barapan kebo adalah event tradisional para Sandro, Joki dan Kerbau terbagus saat tiba musim tanam di Sumbawa. Tradisi Barapan Kebo tidak hanya diselenggarakan di Pemulung akan tetapi hampir di seluruh desa yang ada di Kabupaten Sumbawa, Kecamatan Moyo Hulu, Desa Senampar, Desa Poto, Desa Lengas, Desa Batu Bangka, Desa Pernek, Kecamatan Lunyuk, Kecamatan Maronge hingga Kecamatan Utan dan Alas adalah beberapa wilayah yang paling sering mengadakan Budaya Barapan Kebo sebagai event budaya khas Sumbawa.

Barapan Kebo atau Karapan Kerbau ala Sumbawa ini diselenggarakan pada awal musim tanam padi. Lokasi atau arena Barapan Kebo adalah sawah yang telah basah atau sudah digenangi air sebatas lutut. Perlakuan pemilik kerbau jargon Barapan Kebo sama seperti perlakuan audisi Main Jaran. Kerbau-kerbau peserta dikumpulkan 3 atau 4 hari sebelum event budaya ini di gelar, untuk diukur tinggi dan usianya. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditentukan dalam kelas apa kerbau-kerbau tersebut dapat dilombakan. Durasi atau lamanya event adalah ditentukan dari seberapa banyak jargon Kerbau yang ikut dalam event budaya Barapan Kebo.

Baca juga:  Bupati Kukuhkan Anggota Desa Tangguh Bencana

Hal-hal yang membuat jauh berbeda dari karapan sapi Madura atau mekepung di Bali, adalah bahwa Barapan Kebo ini merupakan pentas para Sandro adu ilmu, dan para joki adu sumbar, saat “saka” tongkat magis Sandro penghalang dapat tersentuh oleh kekuatan lari sang kerbau dengan bantuan Sandro back-up joki dan kerbau peserta.

Pasangan kerbau yang berhasil meraih juara adalah pasangan kerbau tercepat mencapai tujuan sekaligus dapat menyentuh atau menjatuhkan kayu pancang tanda finish yang disebut dengan saka.

Baca juga:  Masyarakat Harapkan Firin Bawa Kesuksesan Pembangunan KSB ke NTB

Selain itu istilah-istilah yang digunakan pada aksesoris dan moment budaya Barapan Kebo juga tak kalah unik. diantaranya adalah:

Noga : adalah kayu penjepit leher penyatu sepasang Kerbau Karapan.
Kareng : adalah tempat berdiri atau bilah pijakan kaki sang joki Karapan yang di rakit berbentuk segitiga.
Mangkar : adalah pelecut atau pecut pemacu kerbau.
Sandro : adalah sebutan untuk orang-orang sakti dengan ilmu supranatural ala Sumbawa yang dimiliki dengan pakaian khas berwarna serba hitam.
Lawas : adalah lantunan syair pantun daerah Sumbawa yang dilakukan diantara teriakan kemenangan sang joki, saat kerbaunya mampu menyentuh dan menjatuhkan saka tanpa sedikitpun terjatuh dari kareng-nya.
Ngumang : adalah sesumbar kemenangan sebagai pemikat wanita penonton barapan dan merayu-rayu dengan lantunan lawas yang dikuasainya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

Stand UMKM Sumbawa di Expo JKPI Banjarmasin Ramai Pengunjung

Banjarmasin, Kabarsumbawa.com - Stand UMKM Kabupaten Sumbawa di Expo...

Desa Senawang Dapat Bantuan Mobil Ambulan dari Pemerintah Daerah

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Desa Senawang, Kecamatan Orong Telu,...

Bupati Sumbawa Kick Off Tanam Cabai Perluasan Klaster

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Bupati Sumbawa- Drs H.Mahmud Abdullah...

Basakeco dan Bakilung Tampil di Pentas Seni Kota Banjarmasin

Banjarmasin, Kabarsumbawa.com - Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)...