Mataram, KABARSUMBAWA.COM – Polres Kota Mataram mengerahkan seluruh personil dan sumber daya lainnya untuk mengendalikan aksi massa yang bertindak anarkis.
Ribuan massa dari simpatisan parpol dan caleg ini melakukan aksi menolak proses pemungutan dan hasil perhitungan suara Pemilu Legislatif 2014 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Massa terlihat beringas karena aspirasinya tidak ditanggapi dan KPU tetap menuntaskan proses dan tahapan yang telah ditetapkan UU. Untuk mengamankan situasi dengan eskalasi yang semakin meningkat mengingat massa sudah melakukan pengrusakan, ratusan personil dikerahkan dan langsung dipimpin Kapolresta Mataram, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) H Kurnianto Purwoko SH.
Pasukan anti huru hara yang dilengkapi tameng dan pentungan berusaha menghalau massa. Namun massa tak bergeming malah melempar aparat dengan benda apa saja yang ditemukan di lokasi.
Untuk memukul mundur massa, dikerahkan water canon dan gas air mata. Para demonstrans ini sempat mundur namun kembali lagi sembari melempar bom molotov.
Polisi yang diback-up brimob ini melepas tembakan, sehingga beberapa pengaksi ini terluka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis. Selain itu polisi juga menangkap sejumlah pentolan yang dituding sebagai provokator.
Konsentrasi massa pun terpecah, dan pasukan akhirnya mampu mengendalikan situasi. Peristiwa tersebut ternyata hanya skenario dan adegan dalam Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 yang digelar jajaran Polresta Mataram.
Kapolresta setempat, AKBP H Kurnianto Purwoko SH yang dihubungi via telepon seluler, mengatakan pengamanan itu diskenario mulai dari tahapan kampanye, masa tenang, pemungutan suara, hingga perhitungan suara. Disimulasikan juga tentang anarkisme massa di TPS dan PPK, namun bisa dikendalikan, dengan melibatkan 500 personil.
Terkait dengan situasi menjelang Pemilu Legislative 2014, Kurnianto—akrab mantan Kapolres Sumbawa ini disapa, menyatakan masih dalam kondisi aman.
Untuk menjaganya pihaknya intensif melaksanakan patroli dengan skala besar melibatkan TNI dan Satpol PP. Namun dukungan masyarakat sangat diharapkan dalam menjaga kondusifitas daerah, dan ikut berperan aktif menyukseskan Pemilu dalam suasana aman dan damai.