Sumbawa, kabarsumbawa.com—Peringatan hari lahirnya (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke 88 di lapangan Pahlawan, Sumbawa Besar, Jum’at (20/02/2014) dihadiri oleh sejumlah petinggi ormas islam terbesar di Indonesia. Dalam kesempatan itu, turut hadir Sekjen Pengurus Besar NU (PBNU), Marsudi Soud.
Sekjen NU tersebut kemudian menyampaikan pidato kenegaraan yang menegaskan bahwa PBNU akan selalu menjaga, mengawal dan melaksanakan PBNU yang merupakan singkatan dari Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
Ia memaparkan bahwa NU merupakan elemen penting dalam pendirian Republik Indonesia. “Jauh sebelum Republik ini ada kyai-kyai sepuh bermusyarawarah memimpikan sebuah Republik, sebuah Negara di Mukmatar ke 36 di Banjarmasin. Coba kalau NU tidak memimpikan Republik ini, mau jadi apa kita. Tapi alhamdulillah, upaya yang ditanam NU tersebut telah mulai berbuah,” ungkap Marsudi Soud.
Kemudian sambungnya, setelah NU mendirikan RI, lalu dipikirkanlah siapa presidennya. Sehingga disepakati agar bung Karno saja dengan wakilnya Muhammad Hatta. Akhirnya Soekarno menjadi Presiden RI, bersama NU membuat dasarnya negara, UUD RI 1945, membuat aturan-aturan berbangsa.
Salah seorang tokoh NU yang kini menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (Men PDT) Helmi Faisal Zaini, juga menegaskan, bahwa kalau tidak ada NU tidak akan berdiri NKRI. Jika tidak ada NU maka tidak akan ada kita sebagai masyarakat yang satu.
“Untuk itu kita harus bersyukur bahwa kita bersama-sama memperingati Harlah NU. Saya selaku salah satu kader NU dipilih oleh Presiden sebagai Menteri bersama pak Muhaimin Iskandar bertekad untuk memajukan NU,” ujar Helmi.
Di kesempatan itu, Helmi selaku Menteri PDT menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan Lion Air dan sejumlah investor besar.
Di samping itu, Ketua Umum PC NU Sumbawa, H. Arahman Muhtar, menyampaikan bahwa PC NU Sumbawa telah membentuk masali atau wakil cabang di 24 Kecamatan se Kabupaten Sumbawa.
PC NU juga telah memperbarui yayasan Al-Ma’arif, dengan mendirikan SMK Kesehatan Keperawatan yang telah menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun. Begitu juga dengan sejumlah Badan Otonom (Banom) dan sayap organisasi NU yang ada, seperti LPPNU, IPAL, Lasbumi, Lembaga Kesehatan NU, Fatayat NU, Muslimat NU, Ansor, IPPNU dan lain sebagainya seperti kelompok usaha produktif bintang sembilan.
Harlah NU di Sumbawa Besar juga dimeriahkan oleh kehadiran pedangdut kondang, Ridho Rhoma. Kehadiran Ridho Rhoma di Sumbawa Besar menjadi magnet tersendiri bagi para penikmat dangdut dan masyarakat kota Sumbawa Besar.(*)
