Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Penyerahan cinderamata kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Asisten I Setda Sumbawa, Varian Bintoro, S.Sos., M.Si., Senin (01/12/2023) malam di Pelabuhan Badas, menandai berakhirya Bakti Rumah Sakit Apung Ksatria Airlangga (RSTKA) di Kabupaten Sumbawa.
Tutut hadir pada kegiatan penutupan, Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa, PT. AMNT selaku sponsor, dan para petugas dari RSRKA.
“kami dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumbawa menyampaikan terima kasih dan perhargaan setingginya kepada RSTKA maupun sponsor yang telah melaksanakan kegiatan baksi sosial di bidang kesehatan ini,” kata Varian kepada wartawan usai kegiatan.
Melihat dari antusian masyarakat menyambut pelayanan yang diberikan tersebut, ia berharap selanjutnya Kabupaten Sumbawa kembali menjadi lokasi kegiatan dari RSTKA.
“Tadi dari data yang ada, kami lihat sengat luar biasa. Pada intinya kami berharap Sumbawa bisa tetap menjadi daerah tujuannya,” harapnya.
Sementara itu, dr. Sisca Dwi Agustina, Perwakilan Departemen Bedah Universitas Airlangga, menjelaskan, Bakti RSTKA ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017 lalu dengan menyasar daerah 3T. Pada tahun 2023 ini, dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa dan Sumbawa Barat.
Di Kabupaten Sumbawa sendiri, dilaksanakan sejak tanggal 27 November sampai dengan 01 Desember 2023 di Pulau Moyo dan Pulau Medang. Adapun focus kegiatannya yakni deteksi dini Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dan Stunting.
“Di Kabuppaten Sumbawa selain dengan melakukan pelayanan di dua pulau, juka melakukan kerjasama dengan RSUD dan RSMA Manambai,” jelasnya.
Selama kegiatan jelasnya, pihaknya berhasil melayani hampir seribu pasien. Pada pelayanan deteksi dini PJB, ditemukan 7 orang penderita PJB di Kabupaten Sumbawa. Dari jumlah tersebut, ada 2 orang yang telah siap berangkat ke Surabaya untuk mandapatkan penanganan lebih lanjut.
Sementara untuk deteksi dini stunting, melakukan penyuluhan kepada pasien dan kader selaku nakes yang paling dekat dengan masyarakat agar lebih selaras lagi pemahamannya.
Selain dua pelayanan tersebut lanjut dr. Sisca, pihaknya juga juga melakukan pelayanan spesialistik seperti bedah, kardiologi, pediatric, kandungan, dan penyakit dalam, yang biasanya sulit dijangkau oleh masyarakat kepeluan, baik karena pembiayaan, jarak maupun cuaca sehingga mereka kesulitan keluar dari pulau mendapatkan pelayanan di rumah sakit kota.
“Sehingga kami mendekatkan pelayanan kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan tersebut,” pungkansya. (KS)