Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Setelah berpuasa penuh dibulan Ramadhan, umat Muslim merayakan kemenangan di hari raya Idul Fitri. Dihari kemanang yang fitri ini, umat muslim merayakannya dengan bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan, baik dengan keluarga maupun jiran tetangga.
Hal inilah yang dilakukan oleh Purang Parawu Dea Mele Bantan. Salah satu dari trah keluarga Dea (Bangsawan) Sumbawa yang sampai saat ini ada secara turun temurun di daerah Sumbawa.
Ahad 2 Syawal 1444 Hijriah atau 23 April 2023 Masehi, menjadi sebuah moment awal dari kekompakan keluarga besar untuk bersatu dan menjalin silaturrahmi agar bisa saling mengenal satu sama lain.

Kegiatan Halal Bi Halal dilangsungkan oleh Purang Parawu Dea Mele Bantan dengan tema menjalin silaturrahmi guna mempererat tali persaudaraan. Kegiatan berlangsung di rumah pribadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sumbawa, Tata Kostara, S.Sos, yang sekaligus menjadi ketua dari Purang Parawu Dea Mele Bantan.
Silaturahmi sangat berkesan berkesan bagi setiap anggota keluarga, sebab tidak hanya keluarga yang berada di Pulau Sumbawa yang menyempatkan diri hadir, akan tetapi dari luar daerah juga turut hadir meramaikan halal bihalal ini.
Dalam kesempatan itu, Pipin Shakti Bitongo, S.T Kepala PRKP Kabupaten Sumbawa, yang menjadi ketua panitia pelaksana menyampaikan, terima kasih kepada seluruh anggota keluarga yang berkesempatan hadir pada acara yang baru pertama kali digagas setelah terbitnya silsilah keluarga Purang Parawu Dea Mele Bantan yang digagas dan disusun oleh salah satu anggota keluarga tersebut, Sekretaris Lurah Lempeh, Indra Karsyah.
Pipin mengingatkan tentang “Palajar Tau Loka” (Ajaran Orang Tua) yang sangat mementingkan “Tu Sangerat Tali Silaturrahim” dalam keluarga, dengan 3 (Tiga) hal, yakni, Tu Saling Beri, Tu Saling Pendi, dan Tu Saling Satingi.
“jika 3 hal tersebut bisa diimplementasikan dalam kehidupan berkeluarga kita, maka in syaa Allah Purang Parawu ini akan menjadi besar dalam artian yang sesungguhnya,” kata Pipin.
Sebagai ketua Purang Parawu Dea Mele Bantan Tata Kostara, S.Sos, menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Purang Parawu Dea Mele Bantan, karena untuk menyatukan 7 cabang keluarga besar itu sangat sulit. “Tetapi, alhamdulillah dalam moment idul fitri tahun ini, hal itu dapat dilakukan. Semoga akan ada moment-moment berikutnya agar keluarga besar ini dapat bersilturrahmi Kembali guna mempererat tali persaudaraan,” tukasnya.
Dalam acara itu, hadir pula ibu Hj. Noviani, S.Pd., M.Pd Wakil Bupati Sumbawa yang juga merupakan keturunan dari Dea Mele Bantan.
Wabup menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat berkesan dan bangga menjadi bagian dari keluarga. Mengingat, banyak keluarga sekarang masih kurang akrab bahkan sampai tidak saling kenal satu sama lain.
Ia manyampaikan, Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah berhalangan hadir di acara halal bihalal karena sedang berada di Inggris, dalam waktu dekat mengagendakan kegiatan serupa di Dusun Batu Alang dan sekaligus mengundang kembali sanak familinya tersebut.
Dalam acara yang dihadiri tidak kurang dari 300 orang tersebut, hadir pula anggota keluarga lainnya seperti H. Begawan DM anggota keluarga senior yang berdomisili di Kecamatan Alas, Asisten 1 Sekda Sumbawa Varian Bintoro, Kasi Pidsus Kejari Sumbawa Indra Zulkarnaen, Hakim PN Mataram Kelik Triatmojo, Sekjen DPD PAN Kabupaten Sumbawa Syamsul Hidayat, S.E.
Sekdis PRKP Indratha Kusuma Rayes, Lurah Bugis Euis Kurniasih, Kepala SDN 2 Semamung Rita Yulyati Rachman, Yuldi dari Satuan Lalu Lintas Polres Sumbawa, Nurhinsyah pejabat di jajaran Provinsi NTB, Staff Ahli DPRD Kab. Sumbawa Fraksi PAN Ryan Suryanda Putra, serta beberapa orang tetua dari 7 Seli Bewe purang parawu ini.
Di penghujung kegiatan, diisi dengan sesi photo-photo menurut cabang keluarga masing-masing. Baru setelah itu photo keluarga besar Dea Mele Bantan secara keseluruhan. Sungguh hal yang luar biasa telah dilakukan oleh keluarga ini. Dizaman modern dimana semua individu personal dipenuhi oleh kesibukan yang ekstra, sehingga kadang kala kita lupa dengan keberadaan orang-orang terdekat kita. Tetapi keluarga besar ini mampu menepis semua itu. Tali silaturrahim antara mereka masih terasa begitu kental. Tentunya hal itu bisa terjadi, karena ada jiwa yang lapang dari segenap rumpun keluarga tersebut.
Seperti dikutip dari surat undangan kegiatan tersebut. Disebutkan bahwa berawal dari Lalu Makasau Mele Banggae Dea Ranga Rango Berang, yang menurun kepada Lalu Pananrang Dea Tame Mele Bantan, yang kemudian menurunkan Lalu Mas Bantan Mele Paewa Dea Tame, yang memunculkan 7 cabang keluarga besar sampai saat ini.
Adapun 7 (Tujuh) cabang keluarga dimaksud adalah :
Lala Danra Dea Radan Kerong + Daeng Angi (Datu Rilangi) Datu Raja Muda
Lala Sompa Dea Radan Kompo + Dea Tuan Karaeng
Lala Amba + Lalu Padusung Dea Patowari
Lalu Manawari Dea Rante
Lalu Manarupa Dea Masupa
Lalu Mantjawari Dea Poakang, dan
Lalu Manyurang Dea Mangandar Dea Batara