Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Suluruh anggota DPRD Kabupaten Sumbawa melaksanaka reses masa sidang I tahun 2022. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bahan penyusunan APBD tahun 2023 ini, digelar selama empat hari mulai tanggal 09-12 Maret.
Hingga hari ke 3 palaksanaan penjaringan aspirasi masyakat ini, Muhammad Yamin telah menyelesaikan reses di sejumlah titik, seperti di Desa Labuhan Ijuk, Kecamatan Moyo Hilir, dan Desa Kerato, Kecamatan Unter Iwes.
“Hingga hari ini kami sudah melaksanakan reses di beberapa titik, besok saya akan reses di Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Kecamatan Moyo Hilir,” ungkapnya kepada wartawan usai meresmikan kantor DPC Hanura di Jalan Hijrah, Desa Kerato, Jumat (11/03/2022) siang.
Ia menjelaskan, berbagai aspirasi telah ia serah dari sejumlah lokasi tersebut. Seperti bantuan Jaring dan Waring untuk nelayan di Labuhan Ijuk, perbaikan jalan lingkungan dan gang, bantuan kegiatan sosial kemasyarakat, pemberdayaan ibu-ibu, hingga bantuan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan anak yatim melalui anggaran pokok pikiran (Pokir).
Khusus bantuan beasiswa melalui anggaran pokir ungkapnya, telah ia reaslisasikan dan memasuki tahun ke empat. Seperti penerima beasiswa kuliah di UTS dalam waktu dekat akan menyelesaikan kulaihnya, kemudian penerima beasiswa di UNSA memasuki tahun dua.
“Juga berkaitan dengan beasiswa pendidikan bagi mereka yang kurang mampu, setiap saya reses selalu ada itu terutama anak yatim, mereka minta biasiswa. Alhamdulillah kalau dari beberapa tahun yang lalu, kami sudah tahun ke empat menyalurkan beasiswa dari aspirasi. Mungkin sudah ada yang mau selesai kulaihanya,” jelasnya.
Lanjutnya, terkait semua usulan masyarakat, ia selalu menyampaikan dalam setiap resesnya, bahwa aspirasi yang diserap selalu mempertimbangkan kondisi keuangan daerah. Namun demikan sambungnya, bantuan beasiswa bagi masyarakat kurang menjadi prioritas.
“seperti tahun sebelumnya, daerah dibebankan membiayai P3K, CPNS itu cukup menyedot anggaran daerah, sehingga ada aspirasi yang kita alokasikan ke tahun berikutnya. Tetapi beasiswa tidak mampu, kami prioritaskan. Sekarang masih untuk jenjang perguruan tinggi, tapi jika memungkinkan regulasinya, semua jenangkan akan kami perjuangkan,” pungkasnya. (KS/aly)