Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Fraksi Gerindra DPRD Sumbawa menyampaikan pandangan umum Fraksi terhadap penjelasan Bupati Sumbawa terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun anggaran 2022.
Pandangan umum tersebut disampaikan oleh juru bicara Fraksi M. Tahir dalam sidang paripurna 2, Rabu (17/11/2021) di gedung DPRD setempat.
Mengenai kondisi keuangan daerah tahun 2022 yang mengakibatkan berkurangnya fleksibilitas alokasi belanja daerah yang tidak sedikit, sebesar 104,27 milyar, yang diakibatkan salah satunya menurunnya pendapatan umum seperti pendapatan asli daerah seperti komponen laba BUMD sebesar 10,91 milyar.
Fraksi Gerindra menilai, penurunan ini patut pertanyakan sebabnya. Sehingga 10 program unggulan yang dimana salah satunya adalah pokok-pokok pikiran DPRD yang telah disepakati dalam KUA dan PPAS tahun 2022 harus dirasionalisasikan.
“untuk itu, kami mempertanyakan alasan rasionalisasi. Kami dengan tegas menyampaikan, bahwa fraksi Gerindra menolak keras rasionalisasi itu. Disamping menuntut tanggungjawab pemerintah untuk melakukan upaya-upaya sterategis guna pemenuhan anggaran yang telah kita sepakati bersama. hal ini sangatlah jelas bahwa ketidakmampuan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah dengan segala sumber daya yang kita miliki,” ungkapnya.
Lanjut Tahir, terdapat beberapa hal penting tentang substansi yang dimuat didalamnya, termasuk yang berkaitan dengan penerimaan daerah dan belanja- belanja daerah. Dari hasil kajian fraksi Gerindra, maka melalui kesempatan ini, Gerindra menyampaikan beberapa catatan penting untuk dapat menjadi indikator dalam rancangan peraturan daerah tentang APBD 2022.
Beberapa hal penting dimaksud yakni, pertama, terkait dengan pendapatan. pendapatan daerah yang direncanakan naik sebesar Rp. 116,94 milyar menjadi total Rp.1,79 triliun atau naik 7,00 % dari tahun 2021. Namun peningkatan terbesarnya dari komponen dana transfer sebesar rp.115,19 milyar, pendapatan asli daerah sebesar rp.30,28 milyar sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami penurunan sebesar Rp.68,54 milyar atau -66,51 %. untuk itu, kami fraksi gerindra mempertanyakan penyebab penurunan tersebut.
Terkait dengan hal itu, Fraksi Gerindra meminta kepada Bupati Sumbawa untuk lebih memaksimalkan dan mendorong potensi yang ada dikabupaten sumbawa dalam rangka peningkatan pendapatan daerah seperti pengelolaan sumber daya alam, mendorong peningkatan investasi daerah baik di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha bagi generasi muda dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki.
Disamping itu adalah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisah, diantaranya deviden Pt Bank NTB, PD BPR/LKP, Perusda Sabalong Samawa dan PDAM yang juga menjadi perhatian pemerintah
Dalam rangka memberikan devidennya bagi daerah. Penurunan pendapatan daerah ini harus dapat disikapi dengan peningkatan kinerja pemerintah daerah dan menggali potensi daerah sebagai sumber pundi pundi pendapatan.
Kedua, terkait dengan belanja daerah. Menurut Fraksi Gerindra, semangat yang harus dimunculkan pada hari ini terkait dengan rancangan peraturan daerah kabupaten sumbawa tentang peraturan daerah kabupaten sumbawa tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2022, adalah mengoptimalkan dukungan belanja yang lebih produktif pada sektor – sektor strategis, mengingat kita di hadapkan pada situasi yang dilematis karena di satu sisi kita ingin mewujudkan percepatan pembangunan di segala bidang namun disisi lain kita juga harus terus mengupayakan agar roda pemerintahan ini dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.
“untuk yang kesekian kalinya, kami fraksi gerindra meminta kebijakan pembangunan daerah harus singkron dengan kebijakan pembangunan nasional, sehingga kita mendapatkan keuntungan ganda. pembelanjaan diarahkan kepada skala prioritas pembangunan yang selaras dengan pemerintah pusat. strategi belanja ini akan mampu menyedot anggaran pusat sebagai kunci keberhasilan pembangunan. disamping itu juga kami berharap agar defisit anggaran sebesar rp.23,71 milyar dapat teratasi,” ungkpanya. (KS)