Sumbawa Barat, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diingatkan terkait kesiapan mitigasi bencana alam. Mengingat, belakangan ini, curah hujan di KSB cukup tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Trisman ST., Ahli Geologi Alumni Unhas melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Senin 22 Februari 2021.
Menurutnya, tingginya curah hujan di KSB khususnya Kota Taliwang beberapa hari dibutuhkan mitigasi bencana alam geologi lebih dini. Hal ini untuk meminimalisir dampak terjadinya bencana baik materi maupun korban jiwa.
Menurutnya, bencana alama geologi berupa banjir dan tanah longsor bisa dikenali dan diditeksi lebih awal jika data mapping mitigasi bencana telah tersedia dengan baik.
“Mitigasi merupakan upaya pencegahan dengan memperbanyak data dan perkuat Early Warning System (EWS) yg terpusat dan tersebar merata se-KSB,” jelasnya.
Lanjut Trisman, berdasarkan pantauannya lapangan, banjir lokal karena luapan DAS Brang Rea dan Brang Ene telah terjadi ditambah lagi hujan yang cukup esktrim dan berlangsung lama.
Selain banjir, akibat hujan yang esktrim mengakibatkan peluang terjadinya longsor seperti (poto batu, labu lalar, polamata, sekongkang) cukup terpenuhi jika tingkat kejenuhan air melewati porositas tanah/batuan, kepadatan tanah/material, kemiringan lereng serta akibat kegiatan manusia disekitar wilayah bencana.
“Tentu, mitigasi ini hanya pendekatan ilmiah, akan tetapi kesiapsiagaan dini baik oleh pemerintah dan msyarakat sendiri juga tidak kalah penting menyikapi kondisi cuaca ekstrim beberapa hari ini,” terangnya.
Ia berharap, ke depan ada pendekatan EWS berbasis data lapangan dengan sumber daya mumpuni untuk memberi informasi bencana alam geologi di KSB. “Manusia hanya bisa berikhtiar tetapi Allah SWT yang berkekuatan penuh untuk menentukan bencana kapan dan dimana,” pungkasnya. (KS)