Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kasus dugaan pemerkosaan yang terjadi di kawasan SAMOTA, masih dalam penganan Unit PPA Polres Sumbawa. Dari hasil penyidikan, pilisi berhasil mengantongi ciri-ciri terduga pelaku.
Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra, S.IK., mengatakan, terhadap kasus dugaan pemerkosaan ini, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Hasinya, didapatkan ciri-ciri terduga pelaku yakni berbadan tegap, berambut pendek dan berkumis.
“Kasusnya kita lakukan proses penyidikan. Untuk ciri-ciri orang yang mengaku sebagai aparat tersebut ini bertubuh tegap dengan potongan pendek dan berkumis. Keterangan sakis sama dengan ciri0ciri yang sudah disampaikan korban kepada kami,” kata Kapolres.
Lanjutnya, ciri-ciri tersebut akan ditungkan dalam bentuk sketsa wajah dari terduga pelaku. Selanjutnya, akan disebarkan ke masyarakat. Ia berharap, apabila masyarakat menemukan orang dengan ciri-ciri tersebut, agar melaporkan ke pihak berwajib.
“Kita akan menindaklanjuti, kita akan buatkan sketnya untuk gambar. Kita mencoba meminta bantuan kepada masyarakat apabila mengetahu ciri-ciri yang hampir sama disebutkan oleh korban dan saksi, untuk melaporkan ke kami,” tandasnya.
Terhadap kasus ini, Kapolres mengihimbau kepada orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan anaknya. Agar hal tersebut tidak terulang kembali. “Kaitan dengan kajadian ini, kami menyampaikan himbauan, orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anaknya,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang gadis bernama Mawar (Nama Samaran) siswa salah satu sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sumbawa, diduga jadi korban pemerkosaan oleh orang tak dikenal. Kedua terduga pelaku melancarkan askinya mengaku sebagai aparat.
Informasi yang diserap oleh media ini, peristiwa itu terjadi pada, Jum’at (12/06/2020) siang di kawasan SAMOTA, Kelurahan Berang Biji, Sumbawa. Saat itu, ia bersama kekasihnya berinisial YD sedang duduk di pinggir pantai di kawasan SAMOTA. Tiba-tiba, seorang penjaga kebun mendatangi keduanya. Dan menanyakan apakah mereka mempunyai hendpone. Namun, Mawar menjawab tidak memiliki handpone.
Tak berepa lama, muncul dua orang laki-laki dari balik batu karang. Keduanya mengaku Intel kepada penjaga kandang. Dan meminta kepada penjaga kandang tersebut untuk menyerahkan kuda ABG ini kepada mereka untuk diproses. Penjaga kandang itu pun pergi meninggalkan dua ABG tersebut bersama aparat gadungan tersebut. Selanjutnya, pasangan kekasih ini diajak oleh terduga pelaku untuk menjauh dari lokasi pertama.
Dua orang yang mengaku Intel ini, kemudian mengajak dua Abg tersebut menjauh dari lokasi pertama. Selanjutnya, terduga pelaku itu meminta YD untuk melepas semua pakaian yang dikenakan. Pakaian tersebut kemudian digunakan untuk mengingat YD. YD kemudian diajak menjauh dari Mawar oleh salah satu terduga.
Sementara, terduga pelaku lainnya, mengancam Mawar dengan menggunakan parang. Karena takut, Mawar hanya bisa pasrah. Terduga pelaku itu kemudian membuka celananya dengan paksa. Di lokasi itu Mawar dipaksa melayani nafsu bejat pria tersebut. Setelah selesai, rekan pria tersebut datang. Untuk bergantian menyetubuhi Mawar. Sementara pria pertama pergi menjaga YD yang masih berada di laut.
Setelah selesai, seorang rekan terduga pelaku lain datang membawa YD ke lokasi tersebut. Di lokasi itu, YD disuruh kembali menggunakan pakaiannya. Keduanya kemudian diajak kembali ke lokasi semula. Kedua pasang Abg ini kemudian ditinggalkan oleh kedua terduga pelaku itu.
Kejadian ini, baru diketahui oleh keluarga Mawar pada Minggu (14/6) dinihari. Saat itu, orang tua gadis malang itu melihat anaknya menangis dan seperti trauma. Kemudian, ibunya menanyakan perihal kondisi itu anaknya itu. Akhirnya, Mawar meceritakan kejadian yang menimpanya itu. Karena kaget, ibunya langsung bercerita kepada ayahnya. Akhirnya, kasus ini dilaporkan ke Polres Sumbawa, Senin (15/06/2020) pagi. (KS/aly)