Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri., mengumumkan, sebanyak 75 tenaga medis di RS terabut terpaksa menjalani isolasi lantaran mereka memiliki kontak eret dengan pasien positif Covid-19 balita berumur Empat tahun asal Kecamatan Lantung dan pasien obgyn asal Kecamatan Lunyuk, yang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil Rapid Tets.
Lanjut Dede, 75 tenaga medis tersebut terdiri dari 6 dokter spesialis, 10 Dokter Umum, sisanya adalah perawan dan bidan. Terhadap puluhan tenaga medis ini telah dilakukan swab sebanyak 64 orang dan 11 orang dilakukan rapid test.
“Hasip swab 6 dokter spesialis dinyatakan negatif covid-19. Sisanya masih menunggu,” ungkapnya saat jumpa pers, Selasa (26/05/2020) di ruang kerjanya.
Terkait kronologi puluhan tenaga medis yang terpaksa diisolasi ini jelasnya, sebelumnya, seorang pasien balita berumur 4 tahun asal Kecamatan Lantung datang ke RSUD Sumbawa, dengan keluhan sakit perut. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan didiagnosa mengalami gangguan usus. Selatnya, balita terabut dirawat di ruang zaal anak.
Namun lanjut dia, dalam masa perawatannya, bilita tersebut menunjukan gajalah yang merangah ke Covid-19. Seperti batuk, pilek dan sesak nafas. Atas gajalan tersebut, dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis sehingga mengarah ke Covid-19. Dan belakangan diketahui bilita tersebut positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang dilakukan.
“Ternyata setelah ditelusuri, balita ini memiliki paman yang baru pulang dari Jakarta dan sehari-hari bergaul dengan dia dan keluarganya,” ungkapnya.
Sementara terkait kontak dengan pasien obgyn sambungnya, pasien tersebut datang ke RSUD Sumbawa atas rujukan dari dokkter spesialis. Oleh dokter spesialis diberikan surat rekomendasi untuk melakukan Rapid Test di IGD. Tetapi yang bersangkutan tidak melalui IGD, namun melalui poli di RSUD.
“Semoga hasil swab semua petugas medis kita negatif Covid-19,” harapnya.
Adanya kejadian seperti ini, ia mengaku pelayanan di RSUD Sumbawa tetap berjalan normal. Dimana, petugas medis di RSUD Sumbawa sebanyak 656 orang, mereka telah mengisi pelayanan yang kosong atau kekurangan tenaga medis di sejumlah ruangan atau zaal pasca isolasi tersebut.
Sedangkan konsultasi ke dokter spesialis yang diisolasi, menggunakan sistem online melalui WA atau video call. Artinya semua berjalan dan pelayanan medis berlangsung prima.
Untuk mengantisipasi hal serupa, pihaknya memperketat pelayanan. Mulai Selasa, 25 Mei 2020, akan menerapkan penerimaan pasien melalui satu pintu yaitu IGD. Setiap yang masuk akan dirapid test. Bagi yang reaktif akan ditangani di rumah sakit gedung baru di wilayah Sering Desa Kerato Kecamatan Unter Iwis. Intinya, pasien masuk dan dirawat di RSUD sudah dalam kondisi clear and clean.
“Untuk biaya rapid test 590 ribu rupiah. Karena tidak ditanggung BPJS, kita sedang ajukan ke Pemda Sumbawa untuk dianggarkan,” pungkasnya. (KS/aly)