Hari Kebangkitan Nasional
iklan rokok
banner 325x300
Politik & Pemerintahan

Sholat Idul Fitri di Rumah, Dandim Sumbawa : Hanya Ingin Lindungi Masyarakat

Avatar photo
×

Sholat Idul Fitri di Rumah, Dandim Sumbawa : Hanya Ingin Lindungi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Surat Edaran (SE) Bupati Sumbawa nomor 900/125/BPBD/V/2020 Tentang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal Tahun 1441 H/2020 M Ditangah Pandemi Covid-19, mendapat respon beragam dari masyarakat.

Salah satu poin dalam SE tersebut yang menjadi sorotan masyarakat yakni pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1441 H tidak dilaksanakan secara berjamaah di tanah lapang atau masjid dan digantikan dengan sholat idul fitri dengan berjamaan bersama kelurga ini atau secara mendiri. Hal ini kemudian menimbulkan pertanya ditengah masyarakat terkait alasan pemerintan.

Merespon hal itu, Komandan Kodim (Dandim) 1607 Sumbawa, Letkol. Inf. Samsul Huda, SE, M.Sc., mengatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya telah menggelar rapat bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan SKP, FKUB, MUI, Tokoh Masyarakat, serta pihak terkait lainnya, membahan tentang pelaksanaan sholat idul fitri ditangan pandemi Covid-19. “Rencana besok malam rapat kembali,” kata Dandim.

Untuk sholat idul fitri lanjut Dandim, dalam SE tersebut pada dasarnya dihimbau untuk melaksanakan sholat di rumah masing-masing. Hal tersbut dilakukan untuk melindungi dan menyelamatkan masyarakat Sumbawa dari dampak Covid-19. Sehingga upaya yang sudah lakukan selama ini bisa optimal sampai dengan dilakukan evaluasi satu atau dua minggu ke depan.

Menurut Dandim, hingga saat ini belum ada yang berani bertanggung jawab dan memastikan warga yang sholat idul fitri adalah warga setempat. “Seandainya menerapkan zona, hijau, kuning, merah. Tidak ada yang menjamin yang dari daerah merah tidak datang ke zona hijau. Seandainya itu sudah terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab,” tanya Dandim.

“Untuk penyebaran covid ini belum kita tahu, virus ini tidak menular dengan sindiri. Yang berjalan adalah manusianya. Dia bisa menular bila manusianya melaksanakan kontak secara pisik satu sama lain. Itu bisa kita hindari apabila tidak berkerumun,” lanjutnya.

Sementara terkait Pasar dan Toko-toko tambah dandim, segera akan dibahas bersama dengan Gugus Tugas Kabupaten Sumbawa dan pihak terkait lainnya. Ia berharap agar masyarakat tetap mengikuti arahan dan himbauan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumbawa. “ini akan kami bawa pada rapat dengan gugus tugas, karena ini kerja sinergis, bukan TNI sendiri,” pungkasnya. (KS/aly)