Kasus Radang Paru Pada Bayi di Sumbawa Cukup Tinggi

Date:

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa menyebutkan bahwa Kabupaten Sumbawa menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi NTB dengan kasus pneumonia atau radang paru pada bayi yang cukup tinggi.

Data Dikes setempat menyebutkan, pada tahun 2017 kasus Pneumonia sebanyak 974 kasus dengan 1 kasus kematian. Kemudian pada tahun 2018 meningkat menjadi 1.309 kasus dengan jumlah kematian 5 kasus.

Kepala Kepala Dikes Sumbawa melalui Kabid P2PL, Agung Riyadi., ditemui, Jum’at (20/09/2019) di ruang kerjanya menjelaskan, pneumonia merupakan penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh kuman streptococcus pneumonia. Kuman tersebut banyak berkembang di daerah dengan kategori kumuh, miskin, padat, jorok dan kotor (Kumis Pajoko). Adapun penulayannya di sebarkan melalui udarah. Sementara gejala yang ditimbulan oleh penyakit tersebut diantaranya demam, batuk, serta nafas cepat.

“Kuman ini banyak terdapat pada daerah yang kita sebut dengan kumis Pajoko. Kuman ini menyebar atau ditularkan melalui broklet udara. penularannya sangat cepat pada kelompok bayi,” jelasnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menempatkan pneumonia sebagai pembunuh nomor 1 untuk bayi. Meski demikian lanjutnya, penyakit ini dapat dicegah dengan cara menghindari daerah Kumis Pakjoko, sebab kata dia, penyakit tersebut merupakan penyakit berbasis lingkungan.

“Kemudian kasus pnemoni sesungguhnya bisa kita kendalikan pertama melalui penataan lingkungan. Karena ini penyakit yang berbasis lingkungan. Artinya udaranya harus diperbaiki, harus kita interpensi. Terutama pada kumis Pajoko itu harus bisa kita antisipasi. bisa diinterpensi secara bersama-sama,” terangnya.

Lanjut Agung, selain dengan penataan lingkungan, penyakit tersebut bisa dicehah dengan dengan pemberian vaksin. Tetapi jika sudah terkena penyakit tersebut dilakukan pengobatan dengan anti biotik. “sebenarnya penyakit ini bisa dicegah secara bersama-sama, yakni dengan memperbaiki lingkungan kita. Ini bisa kita mulai dari rumah kita masing-masing,” ungkapnya.

Sekarang ini, jelasnya, sudah ditemukan vaksin untuk kasus pneumonia ini. Indonesia sendiri sudah mencoba melakukan imunisasi dengan vaksin pneumokokus di dua Provinsi yakni NTB dan Bangka Blitung.

Khusus NTB dimulai pada tahun 2017 untuk dua kabupaten yakni Lombok Barat dan Lombok Timur. Kemudian di tahun 2018 dikembangkan di kabupaten/kota se-Pulau Lombok. Sedangkan untuk Pulau Sumbawa baru dikembangkan di tahun 2019 ini.

“Insya Allah segara kita lakukan di Sumbawa,” pungkasnya. (KS/aly)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

RSUD Sumbawa Terus Berupaya Tingkatkan Pelayanan

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud...

IDI Sumbawa Gelar RTD Pedoman Pembuatan dan Penggunaan Terapi FFP

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar...

Bupati Serahkan 1 Unit Ambulan untuk Desa Marente

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Pengadaan ambulan desa merupakan satu...

Pemda Sumbawa Tuntaskan Pengadaan 3 Unit Ambulan Tahun 2024

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas...