Oleh: dr. Elsa Aprillia Sujadi – UNIKA Atma Jaya
Kabarsumbawa.com – Herpes zoster atau dalam bahasa awam dikenal dengan nama cacar ular atau cacar api adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya aktivasi dari virus Varicella zoster di dalam tubuh.
Virus tersebut adalah virus yang juga menyebabkan cacar air, dimana ketika seseorang terkena cacar air maka virus tersebut masuk ke dalam tubuh penderita dan ketika sembuh maka virus tersebut tidak hilang dari tubuh penderita namun mengalami masa laten atau tertidur di dalam saraf seseorang. Sehingga ketika orang itu sedang mengalami penurunan daya tahan tubuh maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebabkan gejala.
Gejala yang ditimbulkan berupa adanya kemerahan disertai bintil yang berisi air seperti cacar air dan hanya ada di salah satu sisi tubuh saja, berbeda dengan cacar air yang dapat mengenai seluruh tubuh.
Bintil tersebut sering didahului dengan adanya sensasi seperti gatal, terbakar, nyeri ataupun pedih. Dimana perasaan seperti nyeri tersebut dirasakan semakin hebat ketika bintil sudah mulai keluar, walaupun hanya denga sentuhan terkadang penderita dapat merasakan sangat nyeri. Pada orang normal, bintil yang baru masih dapat muncul dalam 7 hari pertama lalu bintil dapat pecah pecah serta mengering selama kurang lebih 2-3 minggu.
Terapi yang dapat diberikan pada penderita herpes zoster ini dapat berupa obat antivirus serta obat untuk gejala yang ditimbulkan saja. Untuk pemberian obat antivirus seperti asiklovir, valasiklovir, dan juga famasiklovir, menurut penelitian, dapat memberikan efek yang baik jika diberikan dalam waktu 3 hari pertama sejak munculnya kemerahan.
Dikatakan dalam penelitian, pemberian antivirus dalam 3 hari pertama sejak munculnya kemerahan tersebut dapat mempercepat penyembuhan dari kemerahan yang ditimbulkan serta dapat mengurangi derajat keparahan nyeri yang dirasakan. Pemberian obat antivirus setelah 3 hari pertama tersebut dikatakan kurang memberikan hasil yang memuaskan pada orang normal, namun masih masih dapat memberikan efek pada orang usia lebih dari 50 tahun dan juga orang yang mengalami peyakit imun. Obat untuk gejala yang ditimbulkan dapat berupa diberikan bedak salicyl untuk mencegah terjadinya pecahnya bintil sehingga dapat memperkecil terjadinya infeksi dari bakteri, obat pereda nyeri maupun penurun panas.
Pada orang dengan imun yang cukup, penderita hanya perlu diberikan obat untuk mengatasi gejala yang terjadi saat itu dan mencegah terjadinya komplikasi. Namun, pada orang dengan usia lebih dari 50 tahun dan juga orang yang mengalami penyakit kekurangan imun komplikasi akan lebih mudah terjadi apabila tidak diobati dari awal. Komplikasi yang paling sering yaitu post herpetic neuralgia (nyeri yang masih dirasakan walaupun kemerahan ataupun bintil sudah hilang), nyeri tersebut bahkan dapat bertahan 1-6 bulan setelahnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari tenaga ahli agar mendapatkan obat yang tepat dalam waktu yang tepat sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi, mengurangi durasi serta keparahan komplikasi yang dapat terjadi nantinya.