Tetep Berpuasa Walau Diabetes Melitus? Siapa Takut
Oleh: dr. Daniel Zaputra
KabarSumbawa.com – Pada bulan mei ini kita memasuki bulan suci Ramadhan, yang mana akan berpuasa untuk menahan semua yang ada dalam diri kita, tidak hanya makan, minum, emosi, dan yang lainnya. Nah, bagaimana untuk obat-obatan? Terkhusus untuk penderita diabetes melitus, apakah puasa minum obat juga? Mari kita ulas masalah ini.
Jika penderita diabetes ingin berpuasa apakah boleh? Jawabannya tergantung dari pada kondisi klinis pasien tersebut, kepatuhan minum obat, rerata nilai gula darah dengan pengobatan yang dilakukan apakah stabil atau tidak juga berpengaruh terahadap pertanyaan di atas. Penting untuk diketahui bahwa bahaya dari diabetes melitus adalah gula darah yang tidak terkontrol, apakah kadar gula darah tinggi sekali dan rendah sekali. Untuk bahas atas >200mg/dl dan untuk dinyatakan kurang gula adalah <60mg/dl. pasien diabetes yang berpuasa bakal mengalami perubahan kadar gula darah karena tidak menerima asupan makanan dalam waktu lama. Resiko yang dapat diterima keika hal itu terjadi adalah mengalami hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah, hiperglikemia atau melonjaknya kadar gula darah, ketoasidosis atau kelebihan asam, trombosis atau sumbatan pembuluh darah, dan dehidrasi.
“Biasanya kondisi ini ditandai dengan dengan mata kunang-kunang dan tubuh kedinginan, sulit dibangunkan, pingsan dan lain-lain. Penting juga untuk melakukan pengukuran kadar gula darah sebelum dan setelah makan dan tau obat apa saja yang diminum atau di suntikkan ke tubuh pasien diebates yang mau untuk melakukan ibadah puasa tersebut, apa pentingnya?
Pentingnya adalah:
- berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter bakal memberikan solusi terbaik baik dari segi pola makan dan pengobatan selama berpuasa.terkait dengan obat maka dokter tetap akan melakukan penyesuaian dosis obat yang dimakan, sebagai contoh untuk obat yang diminum 3 kali sehari maka akan diganti menjadi 2 kali sehari yang diminum ketuka sahur dan berbuka, mengganti efek obat dengan masa kerja Panjang yang berpotensi untuk membuat pasien megalami hipoglikemia.
- Pola makan pasien diabetes tidak boleh mengubah dengan drastic pola makan mereka yaitu, Mereka disarankan untuk mendapatkan asupan karbohidrat kompleks saat sahur dan karbohidrat sederhana saat berbuka.
- Menghindari makanan siap saji, gorengan, serta makanan dan minuman bergula.
- Memperbanyak minum di malam hari agar tidak dehidrasi dan sahur mendekati waktu imsak. Jangan sahur telalu dini hari dan jangan makan berlebihan
- Pasien diabetes juga harus rutin mengecek kadar gula darah ketika berpuasa. Jika, kadar gula darah sudah mendekati 60 mg/dL dan waktu berpuasa masih panjang, sebaiknya puasa segera dibatalkan.
Nah, apa ada yang masi bingung? Jika masih bingung, bimbang atau ragu apakah tetap berpuasa dengan sakit diabetes melitus, maka segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapatkan saran dari dokter mengenai diet yang seimbang, obat-obatan yang akan dimakan atau disuntikkan. Untuk yang sudah melakukan proses konsultasi dan terbiasa untuk berpuasa walau dengan diabetes melitus, jangan lupa melakukan pengecekan gula darah berkala. Salam sehat.