Sumbawa Barat, KabarSumbawa.com – Tim pemenangan Kabupaten Sumbawa Barat untuk pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang terdiri dari 10 Partai Koalisi, menargetkan bisa mendulang Suara dalam Pemilu April mendatang diatas 70%. Bahkan, kemenangan Jokowi-Amin di KSB, menjadi Harga Mati.
Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM selaku Inisiator Konsolidasi Koalisi Partai Pemenangan Jokowi-Makruf mengaku optimistis mampu mendulang suara diatas 70 persen.
”Soal target sudah kami bicarakan dengan para pimpinan partai. Bisa di atas 70 persen. Kami optimistis bisa mencapainya karena saat ini banyak partai koalisi yang terlibat,” ungkap Musyafirin.
Tim pemenangan ini sendiri, lanutnya, diisi para pengurus dari 10 partai pengusung. Mulai dari PDIP, PPP, Golkar PKB, Hanura, Perindo, Nasdem, PSI, PKPI dan PBB. Dibagi dalam beberapa bidang. Harapannya dengan tim yang solid, bisa membawa Jokowi-Ma’ruf Amin menang diatas 70 persen.
“Nantinya dalam mendulang suara, tidak hanya mengandalkan tim pemenangan semata. Tetapi calon anggota legislatif (Caleg) dari partai Koalisi juga akan menjadi garda terdepan untuk terjun ke lapangan,” Tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Syariah DPC PPP KSB yang juga selaku Inisiator Deklarasi tersebut, Fud Syaifuddin, ST menyatakan, seluruh kader partai koalisi harus tetap konsisten untuk memilih dan memenangkan calon presiden dan wakil presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilu 17 April mendatang. Hal ini karena sudah disepakati secara konsensus oleh seluruh koalisi partai.
“Jangan sampai berbohong ataupun mendua. Jokowi dan Ma’ruf Amin harga mati untuk di menangkan,” tandasnta.
Menurut Fud, koalisi Parpol pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin harus bekerja lebih strategis selain supaya memenangkan Capres-Cawapres, para Kader Partai koalisi khususnya Caleg yang bertarung juga mendapat keuntungan. Tapi apabila masih ada partai yang merasa tidak akan mendapat keuntungan, Fud menilai terdapat persoalan dalam strategi.
“Harus punya sikap, ketika memenangkan Presiden, caleg-caleg partai koalisi pun harus terangkat elektabilitasnya. Kalau tak seperti itu, artinya ada persoalan dalam strategi,” Imbuhnya.
Terlepas dari sikap kader partai koalisi, ia menyebut Jokowi adalah pilihan calon presiden yang terbilang siap memimpin Indonesia dalam lima tahun berikutnya. Karena, lanjutnya, Jokowi sudah menguasai isu-isu yang terjadi di Indonesia sehingga ia tak perlu lagi menyesuaikan diri lagi dengan posisi sebagai presiden.
“Dan kita harus melihat momen empat tahun keberhasilan cukup baik. Belajar dari situ, pasti Jokowi bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.(KS/yud)