Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Para pedagang Ikan dan sayur, yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Seketang (APPS) Sumbawa, melakukan aksi demo di gedung DPRD Kabupaten Sumbawa, Selasa (19/02/2019).
Para pedagang ini meminta agar pemerintah segera menyelsaikan berbagai persoalan yang terjadi setelah relokasi pasar ke taman kerato, masalah yang dimaksud diantaranya, biaya sedot air limbah yang dinilai begitu besar yakni Rp. 500 ribu per sekali sedot dan sehari bisa dilakukan dua kali penyedotan sehingga menimbulkan biaya hingga 2 juta sehari.
Kemudian menurut mereka, adanya campur tangan pereman dalam hal penempatan lapak, yang dimana semulanya ada beberapa lokasi yang tidak diperbolehkan oleh pemerintah untuk berjualan karena akan ditempatkan kontainer, serta wc umum, namum menurut mereka oleh premen menempatkan para pedagang untuk berjualan di lokasi yang dimaksud.
Selain itu, kondisi pasar relokasi sepi dikarenakan adanya pasar adanya pasar Desa di depan pintu gerbang utama, yang menyebabkan para pembeli tidak masuk ke pasar relokasi. Keadaan tersebut membuat mereka merugi.
“Kami ingin semua masalah ini diselsaikan, kalau tidak segera diatasi. Kami berharap jangan dulu bangun pasar seketeng kalau belum ada tempat yang layak bagi kami,” kata Dian, salah seorang pedangan ikan yang ikut dalam aksi demo tersebut.
Setelah beberapa saat para pedagang melakukan orasi, para peserta dipersilahkan masuk ke dalam ruang rapat pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa dan diterima langsung oleh Ketua DPRD Sumbawa Lalu Budi Suryata, serta wakil ketua DPRD, Muhammad Yamin, dan Kamaluddin, turut hadir Assisten Pemerintahan dan Kesra Setda Sumbawa, Dr. M Ikhsan, serta Kabag Ops Pelres Sumbawa, AKP Burahnuddin.
Setelah mendengar sejumlah keluhan dari para pedagang ini, dilakukan rapat pimpinan di ruang Ketua DPRD Sumbawa. Kemudian hasil rapat tersebut disampaikan kepada para pedagan ini oleh ketua DPRD Sumbawa Lalu Budi Suryata.
Hasil rapat tersebut diantaranya, mendorong Pemerintah Daerah dalam hal ini tim yang telah dibentuk bersama kepolisian, TNI dan Polpp untuk melakukan pengamanan dan penertiban di pasar kerato.
Kemudian, untuk menjaga keamanan dan ketertiban dilokasi, akan dibentuk posko pengamanan sekaligus tempat pengaduan.”Besok (hari ini) itu harus sudah ada, nanti kami akan cek, jangan sampai kemudian tidak ada,” Kata Budi.
Lanjutnya, terhadap pisik, maka akan ditertibkan pedagang-pedangan yang ada di pintu masuk. Salah satu solusinya akan meminta pintu utama di tutup. “Nanti tim yang dibentuk bersama dengan komisi teknis akan turun, nanti kami pimpinan juga akan turun control di lapangan,” terangnya.
Setelah itu turun lapangan tambahnya, akan menginpentarisir persoalan satu persatu, baik persoalan parkir, persoalan buruh, kemanan, pisik, hingga persoalan pintu gerbang. “tetapi kami akan turun dulu. Mohon kepada asisten yang mewakili bupati, untuk segera melakukan itu, panggil tim itu untuk segara bekerja, kita ketemu dilapangan, Demikian Budi. (ks/aly)