Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Hasil dari Pemantaun Status Gizi (PSG) tahun 2017 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang dilakukan pada tahun 2018 menunjukan bahwa angka Stunting atau “Kependekan” di Sumbawa tertinggi se- NTB. Yakni 41,9%.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurangnya gizi kronis sehingga tubuh anak terlalu pendek pada usinya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbawa, melalui Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, dr. Nieta Ariyani., saat dikonfirmasi oleh Kabar Sumbawa, Rabu (30/05/2018) di ruang kerjnya, membenarkan hasil tersebut.
“41,9 persen itu hasil dari Pemantauan Status Gizi tahun 2017 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB pada tahun 2018. Mereka ada PSG untuk menentukan setatus Stunting”, jelasnya.
Lanjutnya, dari hasil PSG yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, pada bulan Februari 2018 lalu, angka stunting di Sumbawa sudah mengalami penurunan hingga 26%.
“kita melalu kegiatan pemantauan pertumbuhan, kita ambil totatl kaprits, jadi semua balita ada sekitar 25 ribu balita kita ambil total, itu kita sudah turun, tapi kita masih dibawa Nasional yakni 20%, sedangkan kita 26%”, ujarnya.
Tambahnya, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk melakukan penurunan stunting. “beberapa waktu lalu kami sudah melakukan pertemuan yang dipimpin oleh Asisten 1 untuk membahas percepatan penurunan stunting. Jadi kemaren hasil rapatnya, ada rekomendasi pembentukan tim penurunan stunting kemudian kami akan membuat surat edaran Bupati untuk setiap OPD terkait melakukan apa”. Tambahnya. (KS/aly).