Sumbawa Besar, kabarsumbawa.com – Pemerintah akan membentuk Satgas pengawasan yang melibatkan Polair, TNI AL, Dislutkan, POL PP termasuk juga kelompok masyarakat pengawas di masing-masing desa pesisir yang telah dibentuk. Satgas tersebut bertugas meminimalisir segala bentuk tindak kejahatan disepanjang wilayah perairan di dua Kabupaten Sumbawa dan KSB.
“Ini penting. Karena sekarang masih ada saja oknum-oknum yang mengambil ikan dengan cara dilarang seperti, ngebom, pakai potassium,” kata Ir.Dirmawan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Sumbawa, kepada wartawan Kamis (07/12).
Menurutnya, pembentukan satgas tersebut merupakan keharusan mengingat luas wilayah perairan dan sumberdaya yang terkandung di perairan Sumbawa. Dan potensi tersebut harus dimanfaatkan secara bijaksana, sesuai dengan ketentuan.
Diakui, saat ini masih terjadi praktek-praktek illegal fishing, termasuk di wilayah Teluk Saleh yang telah ditetapkan sebagai aquarium dunia, dan perairan pulau panjang. Dua daerah tersebut, merupakan daerah yang dianggap paling rawan illegal fishing.
“Saat ini tim Satgas pengawasan sudah mulai bekerja seperti Polair dan TNI AL. Dengan dibentuknya Satgas pengawasan ini diharapkan memberi rasa aman bagi nelayan, serta terpeliharanya terumbu karang dari aksi pengeboman,” katanya. (ks/adm)