Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com, – Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Sumbawa menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU), Jumat (17/11) kemarin. Kegiatan yang diikuti para perwakilan NU se NTB ini akan berlangsung hingga Minggu (19/11) mendatang.
Ketua Panitia MKNU, Syukri Rahmat, S.Ag melaporkan, materi dalam MKNU antara lain , dasar dan tujuan utama MKNU, relasi dan respon NU terhadap ideologi, relasi dan respon NU terhadap negara, NU dan pemberdayaan ekonomi, memperkuat dakwah NU melalui strategi media, arah cita-cita dan strategi perjuangan NU 2015-2026/2016-2030, pendalaman materi dari masing-masing tim narasumber, rencana tindak lanjut, itigosah dan pembaitan.
Kemudian ada juga beberapa kegiatan seperti bersih-bersih masjid sebagai objek dari program Indonesia bersih. Selain itu ada kegiatan materi Kemasjidan, yakni materi revitalisasi peran dan fungsi Masjid sebagai basis pemberdayaan umat. “Mudah-mudahan apa yang diihtiarkan NU secara bersama-sama dapat terlaksana dengan baik di bawa bimbingan dan Ridho Allah subhanahuwata’ala,” sebutnya.
Ditegaskannya NU berkomitmen bersama pemerintah daerah siap membantu pembangunan di Tanah Samawa. Dimana keberadaan NU bersama Muhammadiyah dan NW maupun ormas islam yang lain tidak ada persoalan. Semuanya bersinergi untuk melaksanakan proses pembinaan keumatan yang merupakan tanggung jawab bersama.
Ketua PCNU Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah mengajak seluruh pengurus dan warga nahdiyin untuk menjadikan acara Madrasah kader Nahdatul Ulama ini sebagai titik balik kebangkitan NU di Kabupaten Sumbawa. Kepada kader yang akan digembleng di Madrasah ini akan berada pada garda terdepan untuk mensyiarkan nilai-nilai keisla
Para kader ini nanti yang akan melaksanakan tanggung jawab NU untuk meneguhkan ideologi ahlussunnah Wal jamaah. Para kader nanti akan melaksanakan tanggung jawab untuk meneguhkan keutuhan NKRI dan membendung upaya-upaya yang merongrong NKRI. Para kader harus mampu melaksanakan tanggung jawab untuk membangun kesadaran kolektif yang diikat dengan ukhuwah melalui organisasi Nahdatul Ulama.
“Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa tanggung jawab itu akan mampu kita laksanakan di Kabupaten Sumbawa. Secara tradisi warga Sumbawa itu adalah nahdiyin, hanya saja selama ini pengorganisasiannya yang belum berjalan optimal. Adalah tanggung jawab pengurus cabang periode untuk melakukan revitalisasi terhadap peran organisasi NU. Sehingga bisa berkontribusi secara nyata dalam membangun masyarakat dan bangsa yang kita cintai ini,” terangnya.
Ketua PW NU NTB, TGH. Muhammad Taqiuddin Mansyur, menyampaikan dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia, Sumbawa sudah termasuk bagian yang tidak terpisahkan dari NU atau Ahlussunah Waljamaah. Sejak Sultan Sumbawa hingga turun-temurun hingga khitoh NU tahun 1960an sampai hari ini tetap saja kultur masyarakat Sumbawa apapun partai dan organisasinya tetap menyatakan diri berhaluan Ahlusunnah Waljamaah.
“Ini yang membuat kita yakin sekali apalagi pengurus NU saya yakin dikawal dan dipimpin Wakil Bupati Sumbawa yang secara langsung dan tidak langsung merupakan bagian tak terpisahkan dari NU. Mudah-mudahan kegiatan ini akan berbuah dan menghasilkan para kader NU yang militan yang betul-betul sesuai hajat kita,” jelasnya.
Diakuinya, memang ada yang harus dipertegas di Sumbawa bahwa belum ada lembaga pendidikan yang dibanggakan yang bernafaskan NU. Memang ada pondok pesantren yang kulturnya Nahdliyin tapi kelembagaannya ini yang perlu ditata kembali. Mudah-mudahan dengan madrasah kader ini akan segera kita bangun bersama-sama dengan yang sekarang kita lakukan di NTB.
Salah satunya sedang dibangun Universitas NU yang hari demi hari perkembangannya semakin bagus. Insya Allah NU di Kabupaten Sumbawa secara langsung atau tidak langsung, NTB dipimpin para kader NU asal Sumbawa. Saya harapkan MKNU benar-benar sukses dan akan menghasilkan para ulama handal,” tandasnya.
Bupati Sumbawa, H. M. Husni Djibril, B.Sc menyampaikan, keberadaan kader Nahdatul Ulama (NU) di antaranya pelajar dan santri di tengah-tengah masyarakat selama ini mampu menjadi informal kader bagi masyarakat sekitarnya. Karena itu, para kader NU diharapkan bisa terus berperan nyata dalam pembangunan dengan melakukan nation character building untuk membentuk sikap dan perilaku akhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Saya memandang selama ini banyak kader NU yang memiliki peran penting, menjadi lokomotif perubahan khususnya di desa menuju arah dan kondisi yang lebih bermartabat. Bahkan, para kader NU dapat dikatakan bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga eksistensi dan masa depan bangsa. Terutama pada saat ini seiring maraknya gerakan radikalisme dan terorisme yang menghadirkan ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara,” ujarnya.
Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan para kader NU di Kabupaten Sumbawa dapat memperteguh ideologi ahlussunah wal-jamaah sebagai sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem ‘aqli (rasionalis) dan ekstrem naqli (skripturalis) yang bersumber al-quran dan sunnah. Serta menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik (ijma dan qiyas).
Kemudian, meneguhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk membendung upaya-upaya yang dapat merongrong keutuhan negara. Serta membangun gerakan kolektif yang diikat dengan ukhuwwah atau solidaritas yang kuat (al urwatul wutsqo) sebagai perekat gerakan yang dibangun atas dasar menguji kesamaan pandangan mengenai realitas dan apa yang harus dilakukan dan layak diperjuangkan bersama-sama.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan Madrasah NU ini dengan baik. Sehingga nantinya para kader NU mampu meningkatkan perannya dalam mendukung pembangunan daerah ini ke arah yang lebih maju lagi,” pungkasnya. (KS/Adm)