Tiga TKW Asal Sumbawa Pulang Dalam Keadaan Gila

Date:

Sumbawa Besar, Kabar Sumbaw – Tiga Orang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Sumbawa pulang dalam keadaan kejiwaanya terganggu, yakni Rabaiyah (41) Dusun Selang Desa Kerekeh Kecamatan Unter Iwes, Diana Lestari (21) Desa Sepakat Kecamatan Plampang dan Rina Yuliana (24) Desa Jompong Kecamatan Plampang. Kini keluarga korban tengan melaporkan kasus tersebut kepada Disnakertras Sumbawa untuk diproses lebih lanjut.

Menurut keterangan M. Dahlan suami dari Rabaiyah, istrinya sudah delapan tahun bekerja di Timur Tengah. Pertema kali istrinya di tempatkan di Mekah, namun ditempat kerjanya yang pertama ini, Dia dituduh mencuri cek milik majikannya, karena tidak terimah akhirnya Rabaiya minta pindah majikan.

Akhirnya istrinya mendapatkan majikan baru di Jeddah, hampir tujuh tahun istrinya kerja di Jeddah. Selamah di Timur Tengan Dia tidak pernah benar-benar berkomunikasi dengan istrinya, namun istrinya hanya sering berkemunikasi dengan keluarganya.

Pada agustus lalu, istrinya tiba-tiba pulang dalam keadaan kejiwaannya terganggu. ketika pulang, istrinya hanya membawa uang lima juta sebagai biaya pemulanganya dan tanpa pendampingan dari pihak yang memberangatkannya.

Selain itu, Andi merupakan keluarga Diana Lestari, juga mengaku bahwa keluarganya pulang dari Oman dengan keadaan kejiwaannya terganggu. Dijelaskan Andi, bahwa Diana sudah bekerja di Oman kurang lebih dua tahun. Namun tiba-tiba Diana dipulangkan, Pihak keluarga mengaku tidak mendapat penjelas dari BP3TKI terkait Kejiwaan Diana yang terganggu.

Baca juga:  Tiga Tahun Gema Cita: Cegah Perkawinan Anak di Lombok Barat

“tiba-tiba kami dihubungi oleh BP3TKI untuk menjemput Diana di rumah perlindungan di Mataram,” ungkap Andi.

Andi mengatakan, bahwa sampai saat ini kejiwaan Diana masih terganggu, jika Dia diajak berbicara seperti biasa masih lancer, namun ketika diajak bicara mengenai Timur tengah Dia langsung diam dan kadang bicaranya ngelantur. Selama Diana bekerja di Oman, gajinya selalu lancar bahkan Dia sudah tanda tangan perpanjangan kontrak.

Kasus yang serupa juga dialami Rina Yuliana, menurut keterangan Nurbayani Saputra selaku keluarganya, mengatakan bahwa Rina pulang dalam keadaan kejiwaanya terganggu.

Menurut keterangan Nurbayanti, bahwa Rina berangkat ke Hongkong melalui PT. Sodo Sakti Jaya yang berkantor di Malang. Rina sudah hampir satu tahun bekerja di Hongkong.

Rina diminta oleh mejikannya untuk merawat hewan peliharaan, namun karena salah satu hewan peliharaan majikannya mati, rina langsung diusir oleh majikannya, ketika Rina hendak keluar gerbang rumah majikannya, namun Rina dipanggil lagi oleh majikannya dan diberi makan. Setelah itu Rina tidak sadarkan diri. Ketika sadar, Rina sudah berada di rumah sakit jiwa. Setelah itu Rina menghubungi teman-temannya via Facebook, merekapun meyakinkan kalau Rina tidak sakit jiwa, akhirnya Rian keluar dan gajinyapun bisa diperjuangkan.

Baca juga:  Tiga Tahun Gema Cita: Cegah Perkawinan Anak di Lombok Barat

Setelah itu, Rina berhasil pulang ke Jakarta dan meminta kakaknya untuk menjempunya.

Ketiga keluarga korban yang didampingi oleh DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Sumbawa mendatangi kantor Disnakertrans untuk melaporkan hal tersebut dan meminta bantuan agar hak-hak dari kelurga mereka dapat diberikan terutama dapat dibantu dalam pemulihan kejiwaannya.

Kabag Penempatan Tenaga Kerja Disanakertans, Khaeril Anwar. S.Sos, yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan pihaknya akan memproses laporan tersebut dan akan diteruskan ke BNP2TKI dan Kementrian.

“laporan ini kami terima, akan kami teruskan ke BNP2TKI dan kemenrtian,”. Katanya.

Dilanjutkannya, biasanya jika pekerja yang mengalami gangguan jiwa, tidak langsung dipulangkan. Namun terlebih dahulu diamankan oleh BNP2TKI ke rumah sakit jiwa dan akan menghubungi pihak keluarga apakah akan dipulangkan atau tetap dirawat disana.

Ditambahkannya, bahwa pihaknya akan ikut membantu mengurus hal tersebut dan akan dirawat di rumah sakit jiwa yang dirujuk oleh BP3TKI. (KS/aly).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Populer

More like this
Related

Tiga Tahun Gema Cita: Cegah Perkawinan Anak di Lombok Barat

Mataram, Kabarsumbawa.com – Perkawinan anak masih menjadi salah satu...

LAKPESDAM PCNU Sumbawa Gelar Pelatihan Jurnalisme Warga Desa Labuhan Sumbawa

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya...

Lakpesdam NU Gelar Pelatihan Publik Speaking Kelompok Rentan

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas...

MA Peduli Hadirkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pulau Bajo Medang

Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com - Tim Mahkamah Agung Penduli dari...