Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa–Dalam rangka memberantas illegal mining dan illegal loging di Kabupaten Sumbawa, Kesbangpoldagri Kab. Sumbawa menggelar Rapat Koordinasi Pembinaan Ketahanan Ekonomi Sumber Daya Alam, Perdagangan, Dan Ekonomi Kabupaten Sumbawa di aula Kesbangpoldagri, Kamis (24/11/2016).
Kepala Kesbangpoldagri, H. Yahya Adam, BA dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Sumbawa, untuk tidak melanggar aturan – aturan yang telah ditetapkan. Sehingga konflik – konflik yang terjadi bisa di antisipasi semaksimal mungkin. Kegiatan diikuti oleh 60 orang peserta dengan narasumber berasal dari perwakilan Kepolisian, Kodim 1607 Sumbawa, serta Kejaksaan Sumbawa.
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Lalu Suharmaji K, ST.,MT yang membacakan sambutan Bupati Sumbawa menyampaikan salah satu dari sifat sumber daya alam yang khusus ialah penyebarannya yang tidak teratur dan tidak merata di bumi, sehingga dalam soal sumber alam dikenal pula negara kaya dan negara miskin atau “the haves” dan “the haves not”. Salah satu sifatnya yang unik seperti halnya pada mineral adalah tidak dapat diperbaharui. Sifat khas lain dari sumber alam ialah sifat ketergantungannya pada sumber alam yang lain. Apapun sumber alam yang dikembangkan maka efeknya akan terasa pada sumber alam lain. Pengembangan sumber-sumber minyak bumi dilepas pantai akan mempengaruhi ikan disekitarnya. Erosi dari tanah yang disebabkan dari penebangan kayu yang tak teratur atau penggalian batubara tanpa rencana dapat memperendah produksi potensial dari energy hidro-elektrik dalam suatu cekungan sungai. Akibat yang lain adalah perusakan cagar alam, serta perubahan-perubahan dalam sirkulasi udara dan suhu.
Di era sekarang orang-orang dari belahan bumi berbeda bisa saling terhubung satu dengan yang lainnya tanpa perlu saling bertatap muka. Bisa menjalankan bisnisnya, berjual beli, berkomunikasi dan lain sebagainya. Dan itu sudah sangat terasa sekarang ini, bahwasannya dunia saat ini sudah tidak memandang batas teritori antar negara lagi. Kemajuan tekhnologi sungguh luar biasa, keruntuhan negara bangsa sudah didepan mata. Perkembangan situasi sosial ekonomi belakangan ini yang ditandai oleh berbagai krisis di beberapa belahan dunia, juga merupakan fenomena yang tidak menguntungkan.
Ada kecenderungan disatu pihak negara-negara maju makin menunjukkan sikap yang makin ketat dan agresif. Di pihak lain negara-negara berkembang merasa makin cemas terhadap hasil-hasil dialog mereka dengan negara-negara maju yang hasilnya sangat marjinal. Dalam hubungan ini, apabila tidak ditemukan suatu formula diplomasi yang tepat, dikhawatirkan bahwa keadaan dan perkembangan hubungan internasional akan dapat bergerak dari suasana dialog yang bersifat harmonis kearah suasana konflik dan konfrontatif. Dari gambaran tersebut diharapkan melalui rapat koordinasi tersebut, mendapat gambaran yang komprehensif tentang kondisi daerah sehingga dapat memiliki kesamaan persepsi dalam mengambil langkah yang tepat dalam mendukung ketahanan nasional yang tentunya dimulai dari masyarakat di daerah. (KS/001)