Sumbawa Besar,Kabar Sumbawa—Kabupaten Sumbawa punya banyak potensi atlet tenis lapangan yang bisa terus dilatih dan dibina, sehingga menjadi atlet berprestasi baik di tingkat regional, nasional bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi atlit tenis dunia.
Hal ini disampaikan Ketua Pelti NTB, Jamaluddin, S. Sos, MT kepada Kabar Sumbawa, Kamis (13/10/2016).
Menurut Jamal, di NTB khususnya Kabupaten Sumbawa memiliki potensi atlit tenis yang cukup banyak, hanya saja perlu sentuhan dari tangan pelatih-pelatih pemandu bakat dalam proses penjaringan bibit-bibit berprestasi tersebut.
“Segalanya bisa menjadi mungkin apabila dibarengi dengan tekad dan semangat yang kuat untuk berjuang meraih prestasi,” ujarnya.
Dikatakan, tenis lapangan NTB kini telah menjadi salah satu olahraga yang diperhitungkan di tingkat nasional. Pasalnya pada PON ke XIX yang diselenggarakan di Bumi Legenda Jawa Barat belum lama ini, petenis lapangan asal NTB berhasil menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Meski hanya meraih medali perunggu, namun prestasi itu menjadi sejarah baru di cabor tenis lapangan NTB. Petenis NTB, Panji Untung Setiawan menjadi atlet tenis lapangan NTB pertama yang berhasil mencatatkan diri sebagai peraih medali PON.
Dengan prestasi yang diraih itu, Ketua Pelti NTB, Jamaluddin Maladi, MT berharap bisa menjadi cambuk bagi para atlet tenis NTB lainnya untuk terus mengasa kemampuan. Sebagai penanggung jawab cabor, Jamal berharap semua pihak juga terus memberi dukungan. Harapan utamnya kini berada di setiap daerah se-NTB melalui KONInya masing-masing. Khususnya dalam memberikan perhatian serius terhadap seluruh atlet tenis di wilayahnya masing-masing.
“Selama ini cabor tenis tidak diunggulkan. Bahkan persiapan menghadapi PON hanya sekitar tujuh bulan. Tapi kami sekarang memberi bukti dan insya Allah ke depan Pelti akan terus memberikan kejutan,” kata Jamal.
Jamal berharap pembinaan terharap para antet terus ditingkatkan. Kompetisi di setiap desa harus sesering mungkin digelar. Selain untuk terus mencari dan mengasah bakat, juga untuk terus meningkatkan kepercayaan diri para atlet. Sehingga apa yang selama ini dianggap tidak mungkin bisa menjadi mungkin. (KS/001)