Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Pernyataan Ketua Fraksi Hanura, Muhammad Yamin, SE, MSi yang menilai bahwa pemerintahan HM Husni Jibril, BSc dan Drs. H Mahmud Abdullah (Husni-Mo)belum bisa dikatakan hebat dan bermartabat dinilai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Rafiq sebagai “Isu Murahan”.
Dikatakan Rafiq, ungkapan yang dilontarkan oleh Ketua Fraksi Hanura tersebut merupakan bentuk kepanikan melihat berbagai gebrakan yang dilakukan pemerintahan sekarang ini, karena dari 10 tahun masa pemerintahan JM-Arasy, hanya dituntaskan dalam 100 hari kerja pemerintahan Husni-Mo.
Menurut Rafiq, di dalam program 100 hari kepemimpinan Husni-Mo telah mampu melakukan beberapa lompatan strategis, terutama terhadap persoalan yang tidak mampu diselesaikan pasa masa pemerintahan JM-Arasy, seperti maraknya kasus illegal loging, dimana kasus ini hampir tidak tersentuh pada masa pemerintahan sebelumnya. Pada sector pelayanan publik, pemerintahan Husni-Mo telah menginstruksikan kepada SKPD untuk membuat berbagai program inovatif untuk kepentingan masyarakat Sumbawa.
Terkait mutasi, pada masa pemerintahan Husni-Mo sangat dipersiapkan dengan matang, sebagai contoh dilakukannya assessment bagi pejabat eselon II di Lingkup Pemda Sumbawa, sehingga tidak salah dalam menempatkan orang sebagaimana yang pernah terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya. “Melalui assessment akan lahir para pemimpin yang benar-benar memahami tugas-tugasnya,” ujar Rafiq.
Pernyataan Ketua Fraksi Hanura tersebut, kata Rafiq tidak dilandasi bukti dan fakta,” Saya nilai itu hanya sebuah pernyataan panic atau ingin membungkus kembali berbagai kelemahan yang terjadi pada kepemimpinan sebelumnya. Seolah-olah tidak ada masalah padahal kondisi sebenarnya banyak masalah,” tegas Rafiq.
Pekerjaan besar pemerintahan sekarang ini menurut Rafiq, merupakan warisan pemimpin sebelumnya, seperti memperbaiki IPM Sumbawa yang masih berada pada peringkat ke-6 dari 10 kabupaten/kota, kemudian angka harapan hidup yang masih berada di nomor urut 4 dari 10 kabupaten/kota dan angka kemiskinan masyarakat Sumbawa yang berada di peringkat 5 di NTB serta daya beli masyarakat yang masih sangat rendah.Hal lainnya adalah menyangkut kondisi infrastruktur jalan yang masih jauh dari harapan masyarakat.
Terkait dengan tudingan M Yamin yang menyatakan adanya Timses yang meminta proyek menurut Rafiq hal ini syah-syah saja selama mereka mampu mengerjakan dengan baik dan professional. Namun menurut spengetahuannya tidak ada Timses maupun pendukung Husni-Mo yang meminta proyek ke SKPD.
Terhadap tudingan adanya intervensi hukum yang dilakukan pemerintahan Husni-Mo, Rafiq menyatakan jika memang ada dipersilahkan untuk membuktikannya, karena menurutnya Husni-Mo selalu memberikan ruang kepada aparat penegak hukum untuk melaksanakan proses hukum secara obyektif dan adil. Pihaknya juga menyangkal tentang timses yang dinilai menjadi aktor dibalik demo yang dianggap menjadi penghambat investasi. “ Justru pemerintahan sekarang ini sangat welcome dengan investasi, sepanjang investasi tersbut bermanfaat bagi masyarakat Sumbawa,”tandasnya. (KS/YD)