Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Hutan sebagai paru paru paru dunia dewasa ini kondisinya semakin memprihatinkan, hal tersebut terjadi di akibatkan oleh maraknya pembalakan liar yang dilakukan masyarakat. Kondisi tersebut juga semakin di perparah dengan minimnya fasilitas penunjang dalam melakukan operasi pengawasan hutan. Kabid Pengamanan dan Perlindungan Hutan Desire Jadi yang di konfirmasi Kabar Sumbawa, Selasa (2/2) kemarin mengatakan, untuk menanggulangi maraknya masalah pembalakan liar ini pihaknya tetap rutin melakukan patroli bersama dengan masyarakat. Selain patroli pihaknya juga tetap melakukan sosialisasi serta pemberian pemahaman kepada masyarakat kaitannya dengan masalah ini.
Menurutnya dari data yang ada kondisi hutan terparah saat ini berada di Labangka, dan sekarang ini sudah mulai menyasar daerah selatan. Dia juga mengakui bahwa dalam pengawasan yang ada selama ini belum maksimal. Hal tersebut terjadi mengingat fasilitas sarana prasarana yang dimiliki saat ini sudah tidak memadai. “tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah dalam menjalankan tugas, kami tetap berusaha dan berupaya supaya tindakan illegal Loging ini bisa di turunkan,”ujarnya, seraya menambahkan, hal yang terpenting adalah informasi dari masyarakat itulah yang di butuhkan saat ini, mengingat fasilitas yang masih kurang. Apabila ada informasi mengenai hal ni (illegal Loging) pihaknya akan lansung turun kelapangan untuk melakukan pengecekan dan penangkapan.
Oleh karenanya Lanjut Desi-sapaan akrabnya, pemahaman dan bantuan dari masyarakat untuk menjaga hutan ini sangat di butuhkan. Bahkan sosialisasi kepada masyarakat akan semakin di gencarkan, dengan harapan masyarakat bisa sadar dengan apa yang dilakukan selama ini. Besar harapan kepada masyarakat lanjutnya, untuk bisa menjaga hutan ini secara bersama-sama. Masyarakat harus bisa lebih aktif dalam menjaga hutan ini, karena hutan ini sangat di butuhkan. “hutan ini milik kita bersama oleh karenanya mari jaga dan pelihara hutan ini sebaik-baiknya,” ajaknya.
