Pendidikan

Peningkatan Literasi Digital Guru SDN Sampar Maras Melalui Pelatihan Game Based Learning oleh Dosen UNSA

Avatar photo
×

Peningkatan Literasi Digital Guru SDN Sampar Maras Melalui Pelatihan Game Based Learning oleh Dosen UNSA

Sebarkan artikel ini
Peningkatan Literasi Digital Guru SDN Sampar Maras Melalui Pelatihan Game Based Learning oleh Dosen UNSA
Peningkatan Literasi Digital Guru SDN Sampar Maras Melalui Pelatihan Game Based Learning oleh Dosen UNSA

Sumbawa, kabarsumbawa.com – SDN Sampar Maras menggelar pelatihan literasi digital bagi guru pada Sabtu (26/7/2025) di kawasan transmigran Sampar Maras. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam memanfaatkan Game Based Learning (GBL) sebagai metode pembelajaran digital.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Samawa. Para dosen memberikan materi dan pendampingan intensif terkait pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Kepala SDN Sampar Maras, I Dewa Made Semurda, S.Pd.SD., menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat. “Program ini menjawab kebutuhan guru dalam menghadapi tantangan pendidikan era digital yang menuntut kreativitas dan inovasi,” ujarnya.

Peningkatan Literasi Digital Guru SDN Sampar Maras Melalui Pelatihan Game Based Learning oleh Dosen UNSA

Dalam sesi pelatihan, guru-guru diperkenalkan pada konsep GBL, manfaatnya untuk meningkatkan motivasi siswa, serta praktik langsung menggunakan platform seperti PowerPoint, Kahoot!, Quizziz, dan Wordwall.

Sesi pendampingan juga difokuskan pada pembuatan desain permainan sederhana yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran harian. Guru-guru didorong untuk membuat game edukatif berbasis lokal.

Syarif Fitriyanto, dosen FKIP Universitas Samawa sekaligus narasumber utama, menjelaskan pentingnya literasi digital bagi guru. “Pendekatan berbasis game bukan hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat FKIP Universitas Samawa. Sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Antusiasme guru terlihat dari partisipasi aktif mereka selama pelatihan. Beberapa guru bahkan telah merancang game edukatif untuk diterapkan di kelas masing-masing.

Dengan pelatihan ini, SDN Sampar Maras berharap guru-guru lebih siap menghadapi transformasi digital dan mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran secara efektif dan menarik. (Ks/)