Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Universitas Samawa (UNSA) Kelompok 4 memberi penyuluhan dan pelatihan kepada petani di Desa Empang, Kecamatan Empang, cara mengatasi ketersediaan pakan ternak saat musim kemarau.
Pelatihan yang diberikan merupakan pembuatan Silase atau hijauan makanan ternak yang diawetkan dengan menggunakan teknik fermentasi.
Kegiatan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pakan ternak yang efektif untuk penggemukan dan mengatasi masalah ketersediaan pakan di musim kemarau.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah peternak lokal serta mahasiswa KKL dari desa-desa terdekat seperti Desa Jotang, Jotang Beru, dan Empang Atas. Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Cecep Budiman, S.Pt., MP dosen pembimbing lapangan kelompok empat sekaligus Ketua Program Studi Peternakan Universitas Samawa, dan Muhammad Naswandi, mahasiswa aktif semester 8 Universitas Samawa.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh pemerintah desa Empang bawa dalam hal ini di wakilkan oleh sekretaris desa Heri Ansari.
Sekdes menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan tersebut mengingat rata-rata sebagaian besar warga desa Empang Bawa berprofesi sebagai Petani dan peternak, pemateri pertama yang membahas dua topik penting terkait pakan ternak.
Pada materi pertama, mengenai penyuluhan pakan ternak untuk penggemukan. Meliputi teknik-teknik pemilihan dan formulasi pakan yang dapat meningkatkan efisiensi penggemukan ternak, serta strategi untuk memastikan pakan yang diberikan memenuhi kebutuhan nutrisi ternak secara optimal.
Pada pelatihan pembuatan pakan ternak, khususnya silase, yang dirancang untuk mengatasi masalah ketersediaan pakan di musim kemarau.
Bahan pakan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah rumput lapangan, lamtoro, dedak padi dan jagung. Proses pembuatan silase melibatkan pencacahan bahan pakan, penambahan bahan tambahan untuk fermentasi, dan penyimpanan dalam wadah tertutup untuk memastikan kualitas pakan tetap terjaga.
Dengan memahami teknik ini, peternak dapat memproduksi pakan berkualitas tinggi yang dapat digunakan selama musim kemarau, mengurangi ketergantungan pada pakan dari luar, dan meningkatkan kestabilan produksi ternak.
Para warga yang hadir pada kegiatan tersebut sangat antusias di sana mereka aktif dalam kegaatan diskusi mereka saling bertukar ilmu dan pengalaman, salah satu peternak yang kami wawancarai mereka sangat terbantu dengan adanya kegiatan tersebut karena mengngat sekarang daerah Sumbawa sedang di landa kemarau panjang dengan adanya pakan silase ini dapat menyelesaiakn masalah persediaan pakan ternak
Bahan pakan yang kita gunakan dalam pelatihan ini adalah rumput lapangan, lamtoro, dedak padi dan jagung. Adapun Proses pembuatan silase dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, pencacahan bahan pakan, mencampurkan rumput dengan dedak hingga merata, menaburkan molasses dan EM4 untuk fermentasi dan dimasukan ke dalam plastic silo atau drum untuk melakukan proses penyimpanan selama 14 hari.
Acara ini juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa empang bawa dengan cara menyediakan segala fasilitas yang kita butuhkan dan beberapa mahasiswa KKL dari desa-desa sekitar, yang turut berpartisipasi dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para peternak di Desa Empang Bawa dapat lebih memahami teknik pembuatan pakan ternak yang efisien dan dapat mengatasi masalah ketersediaan pakan selama musim kemarau. Kegiatan ini juga menjadi langkah positif dalam mempererat kerjasama antara masyarakat, akademisi, dan mahasiswa dalam mendukung pengembangan sektor peternakan di wilayah tersebut. (KS)