Mataram, Kabarsumbawa.com – Sebagai bentuk persiapan menjelang pelaksanaan even internasional World Superbike (WSBK), Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah memastikan logistik vaksin segera dikirim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhir Agustus, sehingga laju vaksinasi dapat mencapai 50 persen.
Hal itu disampaikan Gubernur NTB, dalam rapat evaluasi mingguan pengendalian pandemi Covid-19, Senin (16/8/2021), di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur menyikapi stok vaksin di kabupaten/ kota yang selalu habis.
“Percepatan itu dalam rangka mempersiapkan gelaran even Superbike di Sirkuit Mandalika pada Nopember depan, yang mensyaratkan 50 persen vaksinasi masyarakat. Saat ini cakupan vaksinasi NTB untuk dosis pertama 16, 09 persen dan dosis kedua 7, 74 persen,” ungkapnya.
Dikatakan Gubernur, untuk mengejar itu semua, terpaksa harus berkejaran dengan waktu untuk persiapan menyambut gelaran Superbike. Oleh karena itu vaksinasi dapat dipercepat dan melibatkan semua pihak.
Sementara itu, Wakil Gubernur, Hj Sitti Rohmi Djalillah menekankan prosedur standar operasi di pasar yang melibatkan pembeli, pedagang dan pengelola benar benar diterapkan sesuai ketentuan dalam PPKM level tiga. Begitu pula dengan SOP di kantor, pesantren, sekolah, rumah makan, cafe, resto dan perjalanan serta sektor esensial dan fasilitas umum lainnya dan kegiatan sosial masyarakat beroperasi dengan pengaturan PPKM level tiga.
harus dibarengi protokol kesehatan ketat karena vaksinasi membutuhkan waktu terbentuknya herd immunity,”jelas Wagub.
Wagub juga menyoroti posko PPKM berbasis desa yang belum seratus persen dibentuk yang angkanya baru 65,38 persen se NTB.
Disatu sisi, Danrem 162 WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyoroti hal hal menonjol di lapangan terkait sinkronisasi data kabupaten/ kota yang merilis data tracing menggunakan rapid antigen dan bukan PCR. Ia juga menyebut pelayanan nakes di Puskesmas saat libur. Sedangkan Kapolda, Irjen Mohammad Iqbal mengemukakan pengendalian pandemi di kabupaten/ kota belum seragam serta operasi yustisi yang menurun.
Kepala Dinas Kesehatan, HL Hamzi Fikri menguraikan, dalam sepuluh minggu terakhir ada peningkatan trend kesembuhan di sepuluh kabupaten/ kota dari hasil verifikasi data All New Record. Begitupula dengan trend testing yang memadai meski secara rata rata sudah diatas 15 persen namun secara umum belum mencapai sepuluh persen sedangkan positive rate diupayakan dibawah sepuluh persen.
Lebih lanjut, Kadikes menjelaskan, rasio tracing kontak juga naik. Ia mengakui pula terjadi lonjakan status rawat sebelum NTB masuk PPKM level tiga saat ini.
“Kenaikannya 272 persen di tahun ini karena isu global juga terkait varian virus baru tidak hanya NTB.Target kita turun ke level dua”, jelas Fikri.
Ditambahkannya, hospital handling NTB berwarna hijau dengan ketersediaan kamar, oksigen dan obat obatan antivirus aman. Begitupula dengan fasilitas isolasi mandiri dsn terpadu yang sudah tersedia di kabupaten/ kota. Ia mengatensi kota Bima yang belum memiliki ICU. Untuk jangka panjang, Kadikes menekankan kabupaten/ kota untuk menyiapkan oksigen generator terutama di Sumbawa.
Terkait vaksinasi, ia menyebut prioritas vaksin untuk dosis kedua karena angkanya yang jauh tertinggal dari vaksinasi dosis pertama serta belum stabilnya droping logistik dari pusat.(*)