Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) merupakan hibah kompetitif nasional multi tahun yang dilaksanakan oleh tim dari Universitas Samawa beranggotakan Dedi Syafikri, M.Si, Dwi Mardhia, M.Sc, Nining Andriani, M.Pd dan Fahmi Yahya, M.Pd. program tersebut telah memasuki tahun kedua.
Setelah berhasil mencapai target pada tahun pertama pelaksanaan, tim ini kembali mendapat kepercayaan dari Kemenristekdikti untuk melanjutkan kegiatan tahun kedua. Capaian yang sudah dihasilkan oleh tim pada tahun pertama adalah penguatan kelompok serta peningkatan kuantitas dan kualitas garam.
Hasil pendampingan yang dilaksanakan tim UNSA menyebabkan garam yang dihasilkan oleh kelompok Setia Kawan menjadi garam yang memenuhi syarat sebagai garam konsumsi. Oleh karena itu, di tahun kedua program dilanjutkan dengan produksi garam beryodium serta pembentukan koperasi garam.
Hari senin tanggal 29 Juni 2020, tim UNSA telah melakukan kegiatan pelatihan pengemasan dan penyerahan bantuan alat pengemasan. Setelah kelompok dibekali pengetahuan dan keterampilan produksi garam beryodium, tim UNSA juga memberikan beberapa bantuan alat dan bahan untuk iodisasi garam.
Jumari dan anggota kelompok setia kawan sudah terampil dalam produksi garam beryodium ujar Dedi Syafikri selaku ketua PPDM. Salah satu anggota kelompok bahkan mengikuti kegiatan pelatihan di Dompu yang difasilitasi oleh Diskoperindag Kabupaten Sumbawa.
Kegiatan pelatihan pengemasan dilakukan dengan mendatangkan ahlinya. Peserta pelatihan terdiri dari calon anggota pengurus koperasi garam yang akan dikukuhkan dalam waktu dekat. Pada kegiatan pelatihan para peserta diperkenalkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan diberikan kesempatan untuk mencoba langsung mengoperasikan alat sablon kemasan dan sealer.
Peserta sangat antusias dan merasa bersyukur karena garam desa Labuhan Bajo akan segera dikenal oleh masyarakat luas. Mereka berharap masyarakat bisa mengkonsumsi garam beryodium desa Labuhan Bajo dan ikut andil dalam mengentaskan GAKY di Sumbawa.
Ramli Ahmad sebagai kepala desa terpilih menyampaikan apresiasi dan dukungan luar biasa atas dedikasi tim UNSA dalam mewujudkan desa Labuhan Bajo sebagai desa garam beryodium. Sinergitas antara perguruan tinggi dan pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk menyukseskan pembangunan di desa.
Garam beryodium desa Labuhan Bajo diberi merk “Garam MJ”. MJ sendiri merupakan singkatan dari nama dua petani garam perintis di desa Labuhan Bajo yaitu Marzuki dan Jumari. Garam MJ hadir untuk memenuhi kebutuhan garam beryodium untuk masyarakat dalam rangka mengurangi angka kejadi GAKY. Dengan membeli garam MJ maka kita ikut andil dalam membantu menyelamatkan generasi Indonesia dari bahaya GAKY dan kita akan ikut menghadirkan senyuman untuk banyak keluarga petani garam di desa Labuhan Bajo. (KS)