Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Para guru muda yang memiliki concern dalam mencari format pembelajaran online di masa pandemi COVID19 menggelar kegiatan seminar pendidikan online dengan tema Learning From Home.
Kegiatan seminar online tersebut diadakan guna mendapatkan banyak referensi khususnya para guru dalam mengembangkan pembelajaran abad 21.
Niki Ite Adekayanti, S.Pd, Ketua pelaksana seminar menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini.
“Atas nama panitia penyelenggara, kami sampaikan terima kasih kepada Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa yg telah membimbing panitia sejak persiapan hingga pelaksanaan. Demikian juga kepada FKIP Universitas Samawa, terima kasih atas support yang diberikan kepada panitia”, demikian ucap Bu Niki yang juga guru SDN Sela Kecamatan Moyohulu.
Kegiatan seminar online yang berlangsung Sabtu, 18 April 2020 ini menghadirkan narasumber Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, H. Sahril, S.Pd.,M.Pd, dan Kaprodi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Samawa.
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa, H.Sahril, S.Pd.,M.Pd dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Dinas Dikbud Kabupaten Sumbawa telah beberapa kali mengeluarkan edaran selama pandemi COVID-19. Salah satunya adalah kebijakan Learning From Home.
Untuk itu, dalam tataran praktis, diperlukan profil guru yang memiliki kompetensi khususnya paedagogik dan kompetensi profesional.
Disadari bahwa keberadaan guru tidak bisa tergantikan oleh apapun, untuk itu guru mampu mengkombinasikan antara kompetensi paedagogik dan profesional dalam penerapan learning from home baik daring maupun luring.
Dalam kondisi darurat seperti ini, perlu diramu strategi dan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang dapat terintegrasikan dengan kurikulum. Salah satu yang akan dilakukan oleh Dinas Dikbud adalah akan menerapkan kelas digital khususnya sekolah yang memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran virtual.
Guna mendukung pelaksanaan virtual, telah dilakukan revisi juknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler. Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 telah diubah menjadi Permendikbud 19 Tahun 2020 yang memberi dukungan terhadap pembelajaran virtual selama learning from home.
“Dalam waktu dekat, saya akan meeting dengan para Korwil dan Kepala Sekolah untuk menyampaikan perubahan juknis BOS terutama berkaitan dengan dukungan terhadap pembelajaran virtual”, demikian arahan dari H. Sahril.
Sementara Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Samawa Dr. Andi Haris, SE.,M.Pd dalam paparannnya menyampaikan bahwa terdapat perbedaan antara konsep keterampilan berteknologi dengan integrasi teknologi dalam pembelajaran.
Keterampilan berteknologi adalah cakupan pengetahuan dan skill dalam merancang dan juga menggunakan teknologi. Sedangkan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran lebih menempatkan teknologi dalam penyampaian pesan pesan pembelajaran yang didesain sedemikian rupa guna memudahkan proses dan meningkatkan hasil belajar.
Pada perspektif lain, sesuai perkembangan, para guru dituntut untuk menguasai keterampilan abad 21 yang meliputi kreativitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi, kemampuan meneliti dan melek informasi, berpikir kritis, problem solving dan pembuatan keputusan. Di samping itu pula, saatnya menjadi digital citizenship yang memahami konsep serta mampu mengoperasikan teknologi.
Dipaparkan pula, para guru harus mencermati ciri ciri keterampilan abad 21 seperti adanya multitasking, multimedia, online social networking, online information searching dan maraknya game online.
Secara spesifik, para guru harus peka dalam penggunaan teknologi untuk pembelajaran seperti pemilihan aplikasi pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan karakteristik konten dan karakteristik peserta didik.
Seminar yang menggunakan aplikasi zoom cloud meeting tersebut diikuti 89 peserta terdiri dari para guru, dosen mahasiswa juga diikuti oleh mahasiswa pascasarjana Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia. (KS)