Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Berdasarkan data kasus gizi buruk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, menunjukan kasus gizi buruk di Kabupaten Sumbawa terus menurun tiap tahunnya.
Untuk tahun 2017, lebih dari 20 kasus gizi buruk yang terlapor di Dikes. Kemudian pada tahun 2018 hingga bulan September, Dikes mencatan ada 11 kasus gizi buruk, hal tersebut menandakan kasus gizi buruk di Sumbawa menurun setiap tahunnya
Untuk tahun 2018, sampai dengan September yang terlapor sebanyak 11 kasus gizi buruk . Pertahun gizi buruk kita menurun, tahun lalu ada lebih dari 20 kasus yang terlapor.,” kata dr. Nieta Ariyani, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat , Dikes Sumbawa, kepada media, Selasa (13/11/2018) di ruang kerjanya.
Dikatakan, untuk sebarannya hampir semua kecamatan, sebab, gizi buruk merupakan hasil, sehingga saat ini pemerintah fokus pada pencegahaanya, dengan cara terus membangun kesadaran masyarat terkait pentingnya datang ke Posyando, sebab menurutnya, melalui Posyando dapat diketahui awal kelahiran anak, misalnya ibunya mengalami kurang energy kronis, lingkar lengannya kurang dari 23 cm, sehingga anaknya lahir beratnya kurang 2800 g, panjang badannya kurang dari 48 cm, itu masih dianggap tersangka, kemudian dipantau 3 bulan, namun anaknya tidak tumbuh ,tidak berkembang sesuai harapan, disitu sudah mulai interpensi
“jadi misalnya sekarang di Posyandu, yang tidak datang berapa orang, harus ditelusuri, jangan-jangan dia tidak datang karena berat badannya sudah turun, itu yang ingin kita bangun kesadaran masyarakat. Karena skening awalnya disitu kita tahu anak awalnya lahir, misalnya ibunya mengalami korang energy kronis, lingkar lengannya kurang dari 23 cm, sehingga anaknya lahir beratnya kurang 2800, panjang badannya kurang dari 48 cm, itu masih kita anggap tersangka, kemudian kita pantau 3 bulan kemudian ternyata dia tidak tumbuh tidak berkembang sesuai harapan, disitu sudah mulai interpensi,” jelasnya. (KS/aly)