Kabarsumbawa.com – Video yang memperlihatkan proses latihan para modelling di dalam Istana Dalam Loka, menjadi viral di media social, hingga mendapat tanggapan begitu keras dari masyarakat Sumbawa.
Berbagai tanggapan serta spikulasipun bermunculan muncul dari netizen. Menanggapi hal tersebut, H Hasanuddin S.Pd Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa yang mengurus dan bertanggung jawab secara teknis pemeliharaan Istana Dalam Loka sebagai cagar budaya warisan Kesultanan Sumbawa, serta sebagai salah satu panitia seksi pergelaran dan acara Sail Indonesia Moyo Tambora 2018, menyatakan dirinya bersalah atas kejadian tersebut.
Pernyataan bersalah tersebut disampaikan H Hasanuddin., saat jumpa pers bersama beberapa awak media, Jum’at (14/09/2018) di ruang pertemuan wakil bupati Sumbawa.
“baik sebagai pribadi maupun sebagai panitia seksi pergelaran dan acara Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 menyampaikan pernyataan bersalah, secara pribadi maupun dalam tugas saya selaku Kepala Bidang Kebudayaan yang mengurus dan bertanggung jawab secara teknis pemeliharaan Istana Dalam Loka sebagai cagar budaya warisan Kesultanan Sumbawa, atas izin yang sudah saya berikan kepada para designer maupun model yang tergabung dalam Sumbawa Fashion Community (SFC) dan Manjakani Managemen (MM) untuk mengadakan latihan pemantapan terakhir kegiatan Tenun Dan Fashion Street Festival sebagi rangkaian Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 di Istana Dalam Loka,” sesalnya.
Dijelaskannya, tayangan video yang berdurasi 36 detik yang diunggah pertama kali oleh salah seorang model pria dari manjakani managemen pada malam tanggal 10 September 2018 tersebut menjadi viral di media social sejak tanggal 13 September 2018 sehari sesudah pelaksanaan kegiatan Tenun Dan Fashion Street Festival di jembatan Samota Sumbawa Besar.
Oleh karenanya melalui kesempatan ini ia menyatakan dirinya bersalah. Baik secara pribadi maupun selaku pengemban tugas pemeliharaan situs Cagar Budaya Istana Dalam Loka. Kemuidan ia menegaskan, paniti Sail Indonesia Moyo Tambora, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Lembaga Adat Tana Samawa, tidak bersalah.
“Tindakan ini murni kesalahan saya pribadi dalam tugas saya selaku Kepala Bidang Kebudayaan yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan Istana DALAM Loka,” ungkapnya.
Sehubungan hal tersebut diatas diakuinya, unggahan video yang telah mencubit , Semangat cinta budaya, Semangat panatisme budaya, Semangat kebanggaan budaya Tau Tana Samawa. Untuk itu, ia menyampaikan permohonan maafnya kepada. Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa serta seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Sumbawa, YM. Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin Iv Sultan Sumbawa, Lembaga Adat Tana Samawa ( LATS ), Tau Tana Samawa dari Tarano hingga Sekongkang serta dimanapun berada.“Semoga tindakan ini menjadi pelajaran bagi saya pibadi hari ini maupun kedepannya,” harapnya.
Ditambahkannya, proses terkait persiapan Fashion Street Festival Sail Indonesia Moyo Tambora 2018. Sejak Kamis, 9 Agustus 2018 hingga 8 September 2018 Manjakani Managemen dan Sumbawa Fashion Commmunity Mengadakan Persiapan dan latihan setelah menerima mandat dari Event Organizer ( EO ) guna menjadi pengisi acara Fashion Street Festival. Latihan di fasilitasi oleh Iwan Rantag di Sasana Tambora Fitnes Centre, fasilitasi termasuk pemakaian sound dan lighting serta konsumsi latihan.
Kemudian, Senin, tanggal 10 September 2018 Sasana Tambora Fitnes Centre digunakan untuk latihan Boxer persiapan Pekan Olahraga Provinsi NTB 2018 sehingga Manjakani Managemen meminjam halaman depan Istana Dalam Loka, selain Catwalk Runawaynya cukup panjang juga untuk menguji mental para model tampil didepan umum.
Namun, Menjelang magrib latihan terakhir yang sedianya akan berlangsung hingga malam tidak dapat berlangsung karena hujan meski tidak terlamapau besar. Atas dasar pemikiran lanjutnya, latihan persiapan tersebut untuk sebuah hajatan besar Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 maka kemudian ia berkesimpulan menaikkan para model yang berjumlah 75 orang tersebut keruang Lunyuk Agung Istana Dalam Loka guna melanjutkan latihan.
“Karena latihan para model memang tidak dapat dipisahkan dengan alas kaki / sepatu yang akan mereka pakai maka saya menggelar karpet sebagai pengganti Catwalk Runaway sepanjang 20 meter. Adapun sepatu yang digunakan oleh para model bukanlah alas kaki harian tetapi sepatu khusus yang dibawa dalam kemasan. Pukul 23.00 WITA latihan berakhir, ruangan Lunyuk Agung kembali dibersihkan oleh para model sebagimana ketika mereka pertama kali naik untuk latihan,” tutupnya. (KS/aly)