Kabarsumbawa.com – KRI Suharso 990 TNI-AL bersandar di Pelabuhan Badas, Sumbawa, dalam misi Satuan Tugas Surya Bhaskara Jaya (Satgas SBJ). Dalam misi tersebut akan diisi oleh berbagai kegiatan, antara lain pelayanan kesehatan berupa pelayanan kesehatan, sosial hingga hiburan.
“KRI Suharso 990 ini dalam misi satgas SBJ jadi kegiatannya dalam melaksanakan bakti sosial di wilayah Sumbawa untuk mendukung kegiatan Sail Moyo Tambora. ini merupakan rangkaian kegiatan Sail Moyo Tambora. ada beberapa kegiatan salah satunya adalah SBJ in. Mungkin kalau di sini ada KRI 520, KRI Teluk Bintu ini lain lagi,” kata Kolonel Laut (P) Kunto Tjahjono, Komandan Satgas SBJ 67 2018, di Pelabuhan Badas, Jum`at (07/09).
Diungkapkan, terdapat empat lokasi bhakti sosial, salah satunya di pelabuhan badas. Sebelumnya, telah dilakukan pelayanan kesehatan di Pulau Moyo selama dua hari, yakni tanggal 5 dan 6 September 2018.
“ada juga renovasi sarpras. kegiatan sosial masyarakat berupa penyuluhan dan pemberian bahan kontak berupa alat pendidikan, alat olahraga ke sekolah-sekolah. Kemudian kegiatan humas meliputi kegiatan hiburan kepada masyarakat. Itu sudah kita lakukan di pulau moyo, demikian juga di pelabuhan badas ini sama seperti di pulau moyo, seperti itu kegiatannya,” jelas dia.
Diperkirkan, pasien yang akan termasuk dalam kegiatan pelayanan kesehatan di Pelabuhan Badas nantinya dapat mencapai dua ribu orang. “Mungkin di sini nanti pasien nya mungkin akan lebih banyak, kalau kemarin 1200 dipulau moyo. Diaharapkannya bisa mencapai 2000 lebih lah. sasaran setelah itu nanti yaitu pulau bungin, terus mungkin ke sebelah barat badas ini kemarin yang terdampak gempa, di daerah Kecamatn Utan, di Labu Pade nanti,” ungkapnya.
Dalam kegiatan pelayanan Kesehatan, KRI Soeharso akan mengerahkan sedikitnya 150 tenaga medis, dan akan dibantu oleh tenaga kesehatan dari Dikes Sumbawa. “Kemarin pas di Moyo ada 9 tenaga medis bantuan dari dinas kesehatan Sumbawa. Nantinya di sini juga diharapkan ada kerjasama, bukan angkatan laut saja. Sarpras pun angkatan laut tidak bisa sendiri. harus ada bantuan dari masyarakat, desa, itu akan mempercepat pekerjaan kita nanti,” katanya. (ks/adm)